Daerah

Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto: Guru Agar Menjadikan Alam Sekitarnya sebagai Kelas Pembelajaran

Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta

PURWAKARTA-Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta DR. H. Purwanto, M.Pd., meminta guru PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dalam memberikan pembelajaran agar lebih mendekatkan anak-anak ke lingkungannya, yakni menjadikan alam sebagai kelas-kelas pembelajaran.

Pasalnya, kata dia, hal tersebut merupakan bagian dari program unggulan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang biasa disebut Lima Bunga Rampai Pendidikan Karaker, yakni di poin kelima, Tatanen di Bale Atikan.

Dijelaskannya, apa yang dilakukan Dinas Pendidikan Purwakarta menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional yang berupaya mendukung pembangunan karakter berkelanjutan di sekolah-sekolah. 

“Saya ingin apa yang sudah dilakukan di Kabupaten Purwakarta yaitu pendidikan karakter bisa diterjemahkan, diterima, diinternalisasi saat proses pembelajaran di kelas," kata Purwanto saat menjadi pembicara pada Seminar Akbar Transformasi Pendidikan Nasional yang berlangsung di Bale Yudhistira Purwakarta, belum lama ini.

Dijelaskannya, betapa pentingnya peran guru sebagai agen transformasi pendidikan. Adapun Tatanen di Bale Atikan adalah transformasi nyata anak-anak kita mempunyai kesadaran sosial, spiritual dan ekologis.

“Kurikulum Merdeka sesuatu yang menggembirakan karena menjadi ruang harmonisasi antara kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan P5 yang telah direalisasikan oleh Dinas Pendidikan Purwakarta melalui pendidikan karakter, khususnya Tatanen di Bale Atikan,” ujarnya.

Pada kegiatan yang diikuti oleh 992 peserta yang merupakan guru PPPK ini dibagi menjadi dua sesi dengan dua narasumber yang berbeda. Selain Purwanto, hadir sebagai narasumber M. Irvan Efrizal, S.I.P., selaku Direktur Self Learning Insitute dan Dr. rer. nat. Rina Mardiana selaku Wakil Kepala Bidang Pengembangan Reputasi Kampus Berkelanjutan IPB University.

Selain menghadirkan kedua narasumber hebat, ada juga tamu istimewa lainnya yang hadir untuk berbagi pengalaman terkait dunia pendidikan, yakni Kang Ayi Nurhidayat, Founder Sekolah Multikultural Pangandaran yang muridnya berasal dari berbagai daerah dengan sistem pembelajaran berbasis ekologi dengan mengedepankan metode kebahagiaan bagi peserta didik.(add)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua