PASUNDAN EKSPRES - Semangat relawan dan kesiapan menghadapi bencana kembali ditekankan dalam gelaran Kemah Adaptasi Bencana (IDA Camp) #5 di Masjid Besar Al-Istiqomah Pangandaran. Acara yang dibuka pada Senin, (1/4/24) ini, menjadi panggung bagi beragam pemangku kepentingan dari tingkat nasional hingga lokal Kabupaten Pangandaran.
Dalam acara tersebut, hadir para perwakilan dari Lembaga Tinggi Negara, Kementerian, Badan, serta unsur-unsur penting lainnya. Mulai dari Menparekraf RI, hingga perwakilan Menteri Kesehatan dan ESDM RI, serta tokoh-tokoh penting lainnya dari berbagai sektor.
Dr. Ahmad Nurahdi, Komandan Tim Gabungan Indonesia Disaster Adaptive (IDA), menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang terus mengalir dari berbagai pihak. "Kami tak pernah menunggu turunnya anggaran dari pihak manapun. IDA Camp ini terwujud berkat kesadaran dan kerelawanan banyak pihak yang mendukung dengan sukarela," ungkapnya.
Menurut Ahmad, IDA Camp bukan sekadar kegiatan biasa. Ini adalah upaya nyata bangsa Indonesia untuk beradaptasi dengan cara-cara baru dalam mengatasi masalah yang muncul, terutama dalam hal kesadaran masyarakat terhadap ancaman bencana alam. "Kami melihat IDA Camp sebagai refleksi dari semangat gotong royong, identitas yang harus terus kita pupuk," tambahnya.
Selain itu, Ahmad juga mengapresiasi kehadiran dan dukungan dari berbagai instansi, termasuk TNI yang telah aktif dalam memobilisasi peserta serta mendukung kepanitiaan lokal. Penghargaan khusus disampaikan kepada Kodam III/Siliwangi, Korem 062/Tarumanagara, dan 4 Kodim yang turut mengirimkan utusan peserta untuk menjadi relawan.
Dalam penutupannya, Ahmad tak lupa menyampaikan rasa syukur kepada Panglima Tinggi TNI dan Pangdam III/Siliwangi beserta jajaran atas bimbingan dan dukungannya yang tak kenal lelah. "Keberadaan TNI di Indonesia membuat kami merasa aman, dan itu adalah anugerah yang tak ternilai," tutup Ahmad, mencerminkan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam.