Saran Dr Aqua Dwipayana Kepada Ikatan Remaja Masjid: Manfaatkan Teknologi Terkini Sebagai Sarana Penyampaikan Pesan Keagamaan, Pendidikan, dan Inspirasi

Saran Dr Aqua Dwipayana Kepada Ikatan Remaja Masjid: Manfaatkan Teknologi Terkini Sebagai Sarana Penyampaikan Pesan Keagamaan, Pendidikan, dan Inspirasi

Saran Dr Aqua Dwipayana Kepada Ikatan Remaja Masjid: Manfaatkan Teknologi Terkini Sebagai Sarana Penyampaikan Pesan Keagamaan, Pendidikan, dan Inspirasi.

Majelis Ilmu  untuk remaja dan anak- anak di lingkungan Masjid Babul Ihsan, berupa pengajian iqra dan Ilmu pengetahuan serta bahasa Arab dan Inggris 3 kali sampai 4 kali dalam 1 minggu.

Beberapa kegiatan lain seperti hadrah dan penjualan busana muslim yang digagas oleh remaja masjid.

Ketua Masjid Babul Ihsan AKBP Rahmat Sihotang, SH, MH yang juga Pembina Irmas Babul Ihsan nenegaskan pihaknya mendukung penuh atas kegiatan positif yang dilakukan remaja Masjid Babul Ihsan saat ini. 

“Kami sangat mendukung semua aktivitas dan kiprah positif anak-anak muda melalui kegiatan keagamaan. Semoga mereka kelak menjadi pemimipin masa depan yang berakhlak mulia dan amanah dalam membawa Indonesia maju ke masa depan,” ucapnya.

Perwira menengah di Polda Sumatera Selatan ini mengatakan ke depan pihaknya bakal terus meningkatkan solidaritas dan dukungan ilmu kepada para pengurus dan anggota Irmas ini.

Pengurus Irmas Babul Ihsan

Nazhellio Ahsanul Muchlis, Ashila Zahra Sihotang, Muhammad Ridho,  Rendi Saputra, Fajri, Putri Aisyah, Vivin Puspita Sari, Cut Cindy Delia Putri Permata, M Alfarizi Putra, Utik, Heru Romanza, Nurul Fadhila, Della Agustin, Niqonaldy, Putra Ramadhan, Ersyad Mubarok, Fahmil Asyrof, Muhammad Rizki, Amirul Mukminin, Hanif, Habibullah, Nopal Saleh, Dimas, Adelia Salsabila, Fathir Shodiq Sihotang.

Rajin Silaturahim

Dalam 19 tahun terakhir, Senin sampai Jumat, kegiatan Dr Aqua Dwipayana selau beraktivitas silaturahim di luar kota, bahkan luar negeri. Telah puluhan negara dikunjungi. Tidak jarang dalam sehari pindah ke beberapa tempat.

Sering terjadi lokasi kota atau daerah sarapan, makan siang, dan makan malam berbeda. Disesuaikan dengan beragam aktivitas mantan wartawan di banyak media besar itu. Salah satu contohnya saat doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut sarapan di Hotel Arista Palembang, Sumatera Selatan. Ia memilih makan di kamar sambil menyelesaikan beberapa tugas yang harus segera  dituntaskannya.

Dari lantai 9 ---lantai tertinggi hotel itu--- Dr Aqua Dwipayana melihat aktivitas masyarakat Palembang di pagi hari. Setiap menginap di hotel bintang lima tersebut, dirinya selalu diberi kamar di lantai 9 (The Club). Merupakan apresiasi manajemen Hotel Arista kepada sosok dengan jejarimng pertemanan sangat luas tersebut

“Saya sudah sering sarapan di resto lantai 2 hotel itu. Tersedia aneka makanan termasuk yang khas Palembang. Semua makanan dan minumannya enak. Para karyawannya melayani dengan sepenuh hati. Ramah dan selalu tersenyum kepada semua tamu. Sehingga orang yang pernah menginap di Hotel Arista, ingin kembali ke sana,” ujar pria yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat itu.

Dr Aqua Dwipayana di Palembang hingga Rabu 28 Februari 2024. Pada pukul 08.45 Naik Pelita Air menuju Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Meninggalkan bandara itu sekitar pukul 10.30 setelah semua bagasi diambil.

Mendadak Ketemu Ricky

Pesawat yang ditumpanginya transit di Jakarta sekitar 6 jam. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Bengkulu, ia harus pindah terminal. Dari terminal 3 (Pelita Air) ke terminal 2E (Lion Air). Sejak dari Palembang ia  sudah berniat keluar dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Jakarta. Menunggu sekitar 6 jam terlalu lama.

“Saat di mobil dari Bandara Soekarno -Hatta ke Jakarta, saya telepon seorang teman. Pengusaha sukses di bidang properti yang sangat rendah hati, Bapak Nio Ricky. Begitu komunikasinya nyambung sama Ricky, langsung saya ‘todong’ dengan mengajak ketemu sambil makan siang. Ricky yang sedang di rumah langsung menyanggupi," tutur Dr Aqua Dwipayana.

Keduanya kemudian ketemu sekitar pukul 12.00. Jalannya macet sehingga tiba di Mall Grand Indonesia Jakarta pukul 12.30. Ricky lebih dulu sampai. Dr Aqua Dwipayana terlambat. Ricky memakluminya. Mereka memilih di Cafe Kissa Mall Grand Indonesia. Suasananya enak dan makanannya yummy. Tamunya banyak.

Dr Aqua Dwipayana tahun lalu sudah janjian ketemu Ricky. Biasanya sambil makan siang. Mereka sama-sama sibuk. Berbulan-bulan mau jumpa tapi tidak terpenuhi. “Kami ngobrolnya asyik sekali. Tidak terasa 2 jam berlalu. Saya harus balik ke Bandara Soekarno-Hatta. Pukul 16.45 naik Lion Air ke Bengkulu. Jalannya agak macet,” ucap pria santun yang rendah hati itu.


Berita Terkini