Daerah

Sekretaris Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta Raih Gelar Doktor

Al-Muhajirin Purwakarta
Sekretaris Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta Amit Saepul Malik berfoto bersama Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin K.H. Abun Bunyamin dan Hj. Euis Marfuah. (Adam Sumarto/Pasundan Ekspers)

PURWAKARTA-Sekretaris Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta Amit Saepul Malik meraih gelar doktor usai berhasil mempertahankan disertasinya pada sidang terbuka promosi doktor di Gedung Aula Pascasarjana Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, awal pekan ini.

Disertasinya itu berjudul "Manajemen Fasilitasi Pesantren dalam Peningkatan Kinerja Pesantren Berdasarkan Perda Provinsi Jawa Barat: Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Muhajirin dan Pondok Pesantren Al-Amin Kabupaten Purwakarta".

Amit yang juga menjabat Kepala SMI 1-3 Al-Muhajirin dan Wakil Ketua 2 Bidang Administrasi dan Keuangan di STAI Al-Muhajirin Purwakarta ini berhasil mempertahankan disertasinya dengan nilai IPK yang sangat memuaskan.

"Alhamdulilah, ini berkat doa dan dukungan dari semuanya, terutama dari Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Syaikhuna Prof. Dr. Abun Bunyamin, M.A., dan Ibu Dra. Hj. Euis Marfuah, M.A., yang hadir langsung pada sidang tersebut," kata Amit saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (7/8).

Dengan pencapaiannya ini, Amit pun resmi meraih gelar doktor dalam bidang ilmu pendidikan dari Uninus Bandung. Turut hadir dalam sidang itu, pengurus Yayasan Al-Muhajirin, Kepala Sekolah di lingkungan Al-Muhajirin, Kepala Kantor Kementerian Agama Purwakarta, Dr. H. Hanif Hanafi, M.Si., serta para guru SMI 1-3.

"Kehadiran mereka menjadi motivasi, menambah nuansa khidmat dan kebanggaan dalam sidang itu," ujar Amit menambahkan.

Dijelaskannya, dirinya menghabiskan waktu tiga tahun, yakni dari 2021 hingga 2024, untuk menyelesaikan studi doktoralnya di Uninus Bandung.

"Disertasi saya berfokus pada manajemen fasilitasi pesantren, memberikan kontribusi signifikan terhadap studi pengembangan dan peningkatan kinerja pesantren di Indonesia," ucapnya.

Penelitian yang dilakukannya itu mengungkapkan bagaimana penerapan Perda Provinsi Jawa Barat dapat diintegrasikan secara efektif dalam manajemen pesantren.

"Saya juga menganalisis tantangan dan solusi dalam konteks praktis di Pondok Pesantren Al-Muhajirin dan Pondok Pesantren Al-Amin," kata Amit.(add)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua