SUBANG-Calon Gubernur Jawa Barat pasangan nomor 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (ASIH), menegaskan pentingnya pengembangan potensi wisata di Subang Selatan sebagai bagian dari visi ekonomi kreatif berbasis kuliner dan alam. Dalam kampanyenya, Syaikhu mengatakan sektor kuliner kini menjadi bagian tak terpisahkan dari bisnis pariwisata, dan pemerintah perlu intervensi untuk mendukung kolaborasi di bidang ini.
"Saat ini kuliner menjadi bagian tak terpisahkan dari bisnis wisata. Pemerintah bisa membantu dengan regulasi yang memungkinkan semua pihak berkolaborasi dalam mengembangkan potensi wisata di wilayah masing-masing," ucap Syaikhu, belum lama ini
Syaikhu menyoroti beberapa desa di Subang Selatan yang telah ditetapkan sebagai desa wisata. Menurutnya, ini merupakan modal awal yang baik untuk menciptakan sinergi antar-destinasi wisata dalam satu kawasan. Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati berbagai pengalaman wisata dalam satu perjalanan.
"Subang Selatan, sebagai daerah pegunungan, memiliki potensi besar. Wisata alam di daerah ini bisa diintegrasikan dengan wisata kuliner yang memanfaatkan hasil pertanian dan peternakan lokal. Dengan begitu, pengalaman wisata menjadi lebih lengkap," tambahnya.
Selain itu, Syaikhu melihat bahwa era digital memberikan peluang besar untuk mempromosikan pariwisata secara global. Generasi muda yang kreatif dan aktif di media sosial diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengangkat potensi wisata Subang ke panggung nasional dan internasional. "Keterbukaan informasi di era digital memberikan peluang besar. Para generasi muda kreatif, termasuk pegiat media sosial, bisa berperan penting dalam mempromosikan pariwisata daerah kita," jelasnya.
Namun, Syaikhu juga menyoroti kendala besar yang dihadapi oleh sektor pariwisata Subang, yakni minimnya akses transportasi publik. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu faktor penghambat mobilitas wisatawan. Oleh karena itu, ia menilai pemerintah daerah perlu didukung dalam mengembangkan transportasi publik yang terintegrasi dengan wilayah sekitarnya, seperti Bandung Barat.
"Saat ini, wisatawan masih kesulitan mengakses kawasan wisata karena minimnya transportasi publik yang terintegrasi. Pemerintah daerah perlu dibantu untuk mengembangkan moda transportasi yang menghubungkan Subang dengan kabupaten tetangga," ujar Syaikhu.
Ia optimis bahwa jika tiga hal utama, yakni pengembangan wisata kuliner, promosi digital, dan peningkatan transportasi publik dikelola dengan baik, Subang Selatan akan menjadi pusat ekonomi kreatif yang menjanjikan. Hal ini tidak hanya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada pelestarian alam dan budaya lokal.
"Jika tiga hal ini terkelola dengan baik, Subang Selatan akan menjadi kawasan ekonomi kreatif yang menjanjikan, baik dari sisi ekonomi maupun kelestarian alam dan budaya. Ujungnya, kesejahteraan masyarakat akan meningkat tanpa harus kehilangan identitas lokal," jelasnya.
Syaikhu berharap, ke depannya, wisatawan yang berkunjung ke Subang dapat menikmati berbagai destinasi wisata yang terintegrasi, mulai dari wisata alam, kuliner, hingga wisata religi dan sejarah.
"Harapannya, wisatawan yang datang ke Subang bisa punya pengalaman yang beragam dan terintegrasi, sehingga mereka bisa menikmati wisata alam, kuliner, religi, dan sejarah dalam satu kunjungan," pungkasnya.(hdi/sep)