PASUNDAN EKSPRES- Di tengah hiruk-pikuk bulan Ramadan, satu hal yang pasti muncul adalah iklan-iklan yang memenuhi layar televisi dan media sosial.
Namun, di antara sekian banyak iklan tersebut, ada satu yang mencuri perhatian dengan kualitasnya yang sekelas film Marvel. Ya, Anda mungkin sudah menebaknya. Itulah iklan sirup Marjan.
Bukan rahasia lagi bahwa sirup Marjan memiliki kehadiran yang hampir mendominasi di bulan suci ini.
Seolah-olah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Ramadan, munculnya iklan Marjan di mana-mana telah menjadi salah satu tanda pasti bahwa bulan puasa telah tiba.
Pertanyaannya, bagaimana suatu produk sirup bisa mencapai sekelas film Hollywood dalam hal kualitas iklan?
Apakah pemasukan dari bulan Ramadan saja sudah cukup untuk menutupi biaya produksi yang besar?
Ternyata, di balik gemerlapnya iklan tersebut, terdapat strategi pemasaran yang cerdas dan cerita yang mengangkat nilai-nilai lokal.
Setiap tahunnya, Marjan membawa cerita rakyat dan legenda Indonesia ke layar kaca, mempersembahkan kisah-kisah yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.
Mulai dari Timun Mas hingga Lutung Kasarung, dan kini Putri Hijau, Marjan selalu berhasil memikat penonton dengan kualitas produksi yang tak kalah dengan film-film besar.
Tidak heran jika perkiraan biaya produksi untuk versi penuh iklan Marjan mencapai angka yang fantastis, mencapai sekitar 40 miliar rupiah.
Namun, jumlah besar ini ternyata sebanding dengan hasilnya. Meskipun ada yang skeptis terhadap biaya pemasaran yang besar, data menunjukkan bahwa kehadiran Marjan selama bulan Ramadan sangat diminati.
Hasil survei menunjukkan bahwa 70,9% dari responden mengonsumsi sirup Marjan saat bulan puasa. Jadi, apa yang membuat iklan Marjan begitu istimewa?
Jawabannya terletak pada kombinasi antara kualitas produksi yang tinggi, cerita yang kuat, dan strategi pemasaran yang efektif.
Sirup Marjan bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga bagian dari tradisi dan cerita Indonesia yang melekat dalam setiap tegukan.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa iklan Marjan bukan hanya sekadar promosi produk, tetapi juga sebuah perayaan akan warisan budaya dan kreativitas lokal yang patut diapresiasi.
Sehingga, ketika kita menyaksikan iklan Marjan, bukan hanya sekadar memikat mata, tetapi juga membangkitkan rasa kebanggaan akan kekayaan budaya Indonesia.