PASUNDAN EKSPRES - Dato Sri Tahir, yang dikenal sebagai salah satu konglomerat terkemuka di Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan komitmennya untuk menyumbangkan setengah dari kekayaannya melalui inisiatif filantropi global "Giving Pledge". Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada sebuah acara, Tahir menegaskan bahwa ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang telah menandatangani inisiatif tersebut.
Giving Pledge: Inisiatif Filantropi Global
Giving Pledge merupakan inisiatif yang didirikan oleh beberapa konglomerat terkemuka di dunia, termasuk Warren Buffett, Tony Blair, dan Bill Gates. Tujuannya adalah untuk mendorong orang-orang kaya di dunia untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk amal. "Saya adalah satu-satunya orang Indonesia dari 270 juta penduduk yang telah menandatangani Giving Pledge," ujar Tahir dengan bangga.
Dengan menandatangani Giving Pledge, Tahir berkomitmen untuk menyumbangkan 50% dari kekayaannya untuk kegiatan amal. "Apakah saudara Tahir bersedia tanda tangan Giving Pledge secara resmi? Artinya saya telah komit mempersembahkan 50% harta saya untuk pekerjaan amal," ungkap Tahir dalam pidatonya, disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Inspirasi untuk Indonesia
Tahir berharap langkahnya ini dapat menjadi inspirasi bagi para pengusaha dan konglomerat lainnya di Indonesia untuk ikut serta dalam kegiatan filantropi. Menurutnya, berbagi kekayaan dengan mereka yang membutuhkan adalah tanggung jawab sosial yang penting. "Saya hanya satu orang, tapi saya berharap banyak yang akan mengikuti jejak saya untuk berbuat baik bagi sesama," tambahnya.
Komitmen Tahir ini menunjukkan bahwa meskipun ia adalah bagian dari kalangan elit, ia tidak melupakan tanggung jawab sosialnya. Dengan menyumbangkan setengah dari kekayaannya, ia berharap dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam kehidupan banyak orang yang membutuhkan. "Giving Pledge adalah deklarasi resmi dari komitmen saya," tuturnya.
Langkah Dato Sri Tahir untuk bergabung dengan Giving Pledge menegaskan peran penting filantropi dalam mengatasi berbagai tantangan sosial dan ekonomi. Keputusannya untuk menyumbangkan setengah dari kekayaannya bukan hanya tindakan yang mulia, tetapi juga merupakan panggilan bagi para pengusaha lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam membangun dunia yang lebih baik.