Finansial

Uang Koin Sultan Indonesia 1974 yang Terbuat dari Kandungan Emas Mencapai 90%

Uang Koin Sultan Indonesia 1974 yang Terbuat dari Kandungan Emas Mencapai 90%
Uang Koin Sultan Indonesia 1974 yang Terbuat dari Kandungan Emas Mencapai 90%

PASUNDAN EKSPRES- Pada tahun 1974, Indonesia mengalami masa yang menarik dalam sejarah ekonominya. Pada masa tersebut, harga makanan masih belum mencapai Rp500, sebuah zaman di mana inflasi belum menjangkiti pasar domestik.

Namun, keunikan lainnya terjadi pada saat itu: pencetakan uang koin Sultan dengan nominal Rp100 Ribu.

Menghitung harga makanan pada waktu itu, seperti soto ayam, yang sekitar Rp350, memberikan kita pemahaman yang jelas tentang nilai uang pada masa itu.

Jika kita membandingkannya dengan nilai uang pada masa sekarang, kita bisa melihat perbedaan signifikan. Saat ini, harga soto ayam mungkin telah mencapai sekitar Rp8.000, naik hampir 20 kali lipat dari harga pada tahun 1974.

Ketika kita mempertimbangkan nilai uang koin Sultan Rp100 yang dikeluarkan pada masa itu, jika kita mengalikan nilai tersebut dengan 20 kali lipat, kita akan mendapatkan nilai sekitar dua jutaan.

Uang koin tersebut bukanlah uang kertas, melainkan uang logam kuno yang bergambar Komodo. Uang koin ini memiliki keunikan tersendiri, dengan berat sekitar 33,4 hingga 37 gram, serta kandungan emas mencapai 90%.

Penting untuk dicatat bahwa uang koin ini diproduksi dalam jumlah terbatas, sekitar 5333 koin.

Karena kelangkaannya, tidak mengherankan jika ada yang menjualnya di platform seperti Shopee dengan harga yang cukup tinggi, mencapai sekitar 12345678.

Namun, keberadaan uang koin ini bukan hanya sekadar sebagai objek koleksi atau investasi semata.

Lebih dari itu, ini adalah potongan sejarah ekonomi Indonesia yang bernilai. Ini memperlihatkan bagaimana nilai uang dan harga barang bisa berubah seiring waktu, serta bagaimana keunikan kultural bisa tercermin dalam karya-karya mata uang.

Jadi, bagi yang memiliki uang koin ini, tidak hanya memiliki sebuah objek berharga secara materi, tetapi juga memiliki potongan cerita sejarah yang berharga bagi Indonesia.

Berita Terkait