Finansial

Krisis Ekonomi Argentina Inflasi Melonjak hingga 276,2%, Kemiskinan Merajalela

Krisis Ekonomi Argentina Inflasi Melonjak hingga 276,2%, Kemiskinan Merajalela

PASUNDAN EKSPRES- Ekonomi Argentina tengah menghadapi krisis terburuk dalam sejarahnya.

Inflasi di negara ini telah melampaui angka 200%, memaksa warga untuk mencari makanan dari tempat sampah dan meningkatkan jumlah penduduk miskin hingga lebih dari 15% dari total populasi.

Kondisi ini menjadikan Argentina sebagai sorotan dunia, terutama pada Februari 2024, ketika inflasi mencapai 276,2%.

Pada Januari 2024, inflasi di Argentina tercatat sebesar 20,6%, dan pada Februari 2024 meningkat lagi menjadi 13,2%.

Jika dibandingkan dengan Indonesia, yang pada Januari 2024 mencatat inflasi sebesar 2,75%, perbedaan ini sangat mencolok.

Inflasi di Argentina ratusan kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia, menciptakan tekanan luar biasa pada ekonomi dan masyarakat.

Kondisi inflasi yang ekstrem ini telah mengakibatkan lonjakan angka kemiskinan. Pada Januari 2024, tingkat kemiskinan di Argentina mencapai 57,4% dari total 46 juta penduduknya.

Ini berarti lebih dari setengah populasi Argentina hidup di bawah garis kemiskinan. Selain itu, 15% dari masyarakat yang tergolong kaya juga terancam jatuh ke dalam kemiskinan.

UNICEF memperingatkan bahwa jika inflasi terus berlanjut, angka kemiskinan di Argentina bisa mencapai 70,8% pada kuartal pertama tahun 2024.

Ini akan menciptakan krisis sosial dan ekonomi yang lebih parah, mengancam stabilitas negara secara keseluruhan.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, perbandingan dengan negara lain sangat penting. Di Indonesia, inflasi yang terjadi pada Januari 2024 hanya 2,75%, jauh di bawah inflasi di Argentina.

Ini menunjukkan betapa parahnya situasi di Argentina dan bagaimana negara tersebut memerlukan intervensi segera untuk mengatasi krisis yang terjadi.

Argentina perlu mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang kuat dan efektif untuk mengendalikan inflasi dan mengurangi kemiskinan.

Langkah-langkah seperti pengendalian harga, peningkatan produksi dalam negeri, dan bantuan internasional bisa menjadi solusi untuk meredakan krisis ini.

Pemerintah juga perlu fokus pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua