PASUNDAN EKSPRES- Siapa sih yang nggak kenal game bola legendaris Pro Evolution Soccer alias PES? Dari era PS1 sampai PS5, game ini kayaknya selalu jadi pilihan utama para gamer bola di Indonesia.
Padahal, ada loh game lain seperti FIFA atau sekarang dikenal sebagai EA Sports FC (EFC) yang katanya punya grafis dan fitur lebih canggih.
Tapi, kenapa ya, orang Indonesia tetap setia sama PES? Yuk, kita bedah misteri ini bareng-bareng!
1. PES Merk Era
Dulu, PES sebenarnya bukan PES, tapi Winning Eleven atau nama Jepangnya World Soccer Winning Eleven.
Game ini pertama kali muncul di era PS1 tahun 1995 dengan nama Goal Storm untuk versi internasional.
Grafiknya mungkin sekarang keliatan jadul, tapi waktu itu udah keren banget! Gameplay-nya juga simpel dan enak buat dimainkan, bahkan sama orang yang nggak jago main bola sekalipun.
Lalu, ketika era PS2 dimulai, Winning Eleven 4 (atau PES versi awal) langsung mencuri perhatian.
Nama “Winning Eleven” atau “PES” jadi kayak merek dagang yang nggak bisa tergantikan, meskipun sekarang udah ganti nama jadi eFootball.
2. Era Rental PS (Nostalgia yang Susah Ditinggal)
Di tahun 2000-an, rental PS mulai menjamur di mana-mana. Di dinding rental biasanya ditempel daftar game yang bisa dimainkan.
Game bola seperti FIFA 2000 dan Winning Eleven 4 jadi pilihan utama. Tapi, ada perbedaan besar antara kedua game ini.
FIFA punya konten lebih lengkap mulai dari jumlah klub, mode turnamen, hingga stadion yang lebih banyak. Tapi, pas dimainkan, FIFA terasa lebih berat dan lambat.
Buat anak rental yang suka tanding rame-rame, gameplay FIFA ini kurang cocok.
Sebaliknya, Winning Eleven 4 terasa lebih cepat, lincah, dan asyik buat dipakai pamer skill atau jurus-jurus "terlarang" kayak tendangan wan chu.
3. Faktor Gameplay yang Lebih "Ngerti Anak Rental"
Gameplay PES memang dirancang lebih mudah dipahami. Pergerakan bola lebih realistis, tapi nggak terlalu berat kayak FIFA.
Kamera juga lebih nyaman buat diikuti. Anak rental yang main PES nggak perlu mikir ribet soal strategi—yang penting seru dan rame!
4. Budaya Kompetisi dan Nostalgia
Main PES di rental PS itu bukan cuma soal main game, tapi juga soal kebersamaan.
Kompetisi kecil-kecilan di antara teman bikin game ini jadi lebih hidup. Apalagi, kebiasaan ngejek lawan dengan trik-trik skill bikin suasana makin seru.
5. FIFA: Game Buat Main Sendiri?
FIFA sebenarnya game yang bagus, terutama buat gamer yang suka main sendiri. Tapi di Indonesia, budaya main rame-rame lebih kuat. Jadi, nggak heran kalau FIFA kalah pamor dibanding PES.
PES udah jadi bagian dari budaya gaming di Indonesia. Faktor nostalgia, gameplay yang cocok buat tanding bareng, dan kemudahan kontrol bikin game ini susah digeser dari hati para gamer bola.
Meskipun sekarang PES udah ganti nama jadi eFootball, buat kita yang tumbuh besar di rental PS, game ini tetap akan disebut PES.
Jadi, kalau kamu anak rental sejati, game bola favoritmu pasti PES, kan?