PASUNDAN EKSPRES- Industri game mobile semakin berkembang pesat, menjadi salah satu sektor yang punya komunitas dan audiens yang solid.
Kita udah sering banget bahas tentang dunia game, tapi kali ini kita bakal bahas game lokal yang sempat jadi sorotan, yaitu Lokapala.
Sayangnya, meskipun mendapat apresiasi, game ini sering dibanding-bandingkan dan bahkan dihujat.
Kenapa sih Lokapala masih sulit populer di Indonesia? Yuk, kita ulas lebih dalam!
Sejarah Singkat Game MOBA
Sejak awal 2010-an, genre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) udah jadi fenomena.
Puncaknya ada di sekitar 2018, di mana game-game seperti Dota 2 dan League of Legends (LoL) mendominasi pangsa pasar game kompetitif global.
Negara-negara besar kayak Tiongkok dan Amerika Serikat mulai gencar memproduksi game MOBA mereka sendiri, termasuk Mobile Legends (MLBB) yang merajai pasar Indonesia sejak 2018.
Nah, melihat antusiasme ini, Indonesia juga nggak mau ketinggalan.
Pada November 2019, Anantarupa Studios, developer lokal yang berdiri sejak 2011, mengumumkan proyek besar mereka Lokapala, game MOBA pertama buatan Indonesia.
Developer ini sebelumnya fokus bikin game untuk brand, jadi Lokapala adalah terobosan besar mereka dalam industri game untuk konsumen umum.
Perjalanan Lokapala
Setelah diumumkan, banyak gamer lokal yang excited dan ikut pre-register serta mencoba versi beta dari Lokapala.
Namun, respon yang diterima nggak sepositif yang diharapkan.
Banyak review mengkritik kualitas gameplay dan grafis yang dianggap belum memenuhi standar game MOBA lainnya.
Ada yang bilang game-nya terasa seperti setengah jadi.
Tapi, di sinilah Anantarupa Studios menunjukkan kelasnya. Alih-alih ngambek, mereka menerima kritik dengan baik dan melakukan berbagai perbaikan.
Akhirnya, pada 2020, Lokapala rilis secara global di Play Store. Game ini mulai mendapat sedikit perhatian dari pemain yang mau menginvestasikan waktu dan uang mereka.
Tapi sayangnya, perbaikan yang dilakukan terasa lambat, dan ini jadi tantangan besar buat Lokapala.
Alasan Kenapa Lokapala Sulit Populer
Budget Marketing Minim Salah satu alasan utama kenapa Lokapala nggak sepopuler game MOBA lainnya adalah dana pemasaran yang terbatas.
Tanpa promosi yang masif, game ini kurang dikenal di kalangan gamer.
Gameplay yang Terlalu Lambat
Berkembang Sementara game MOBA lain terus melakukan inovasi, Lokapala dinilai lambat dalam mengembangkan gameplay-nya.
Akibatnya, game-game pesaing sudah melesat lebih dulu.
Preferensi Gamer Indonesia
Gamer Indonesia cenderung menyukai game yang simpel dan mudah dipahami.
Lokapala, dengan gameplay yang sedikit lebih kompleks, bikin beberapa pemain merasa kurang tertarik untuk bertahan.
Kurangnya Dukungan untuk Game Lokal
Salah satu masalah terbesar adalah kurangnya dukungan dari gamer Indonesia untuk game lokal.
Mereka cenderung lebih memilih mendukung game luar negeri yang dianggap punya kualitas lebih baik.
Ini jadi tantangan tersendiri buat developer lokal, termasuk Anantarupa Studios.
Apa yang Harus Diperbaiki?
Meskipun begitu, tahun 2024 ini, Lokapala mulai menunjukkan kemajuan.
Standar gameplay-nya mulai membaik, dan banyak reviewer yang akhirnya memberikan review positif.
Tapi, tetap ada hal-hal yang harus terus dikembangkan, seperti inovasi gameplay, peningkatan grafis, dan strategi marketing yang lebih agresif.
Kesimpulannya, meski Lokapala sudah mulai diterima lebih baik oleh sebagian gamer, game ini masih menghadapi tantangan besar untuk benar-benar bisa bersaing di pasar MOBA.
Perlu waktu dan usaha lebih untuk bisa benar-benar populer di Indonesia, terutama di tengah dominasi game-game luar yang sudah mapan.
Jadi, gimana nih menurut kalian? Apakah Lokapala bisa jadi game MOBA lokal yang akhirnya sukses di negeri sendiri?