PASUNDAN EKSPRES- Baru-baru ini, fenomena perpindahan pemain dari Mobile Legends (ML) ke Honor of Kings (HoK) semakin marak dibicarakan.
Hal ini mengundang banyak perhatian dan perbandingan antara kualitas pemain dari kedua game tersebut di berbagai negara.
Salah satu gamer, Minrex atau POINGOID berbagi pengalamannya dalam perbandingan antara pemain ML dan HoK.
Dia menemukan bahwa pemain asal Tiongkok di HoK tidak sekuat yang dibayangkan.
Dalam pengalamannya, Minrex bertemu dengan seorang pemain Tiongkok yang menggunakan karakter Charlotte, namun performanya tidak sesuai harapan.
Rotasi yang buruk dan KDA yang rendah membuat Minrex yang baru saja bermain ML merasa lebih unggul.
Minrex juga menyoroti pemain dari Myanmar yang menunjukkan performa luar biasa di HoK.
Pemain Myanmar menggunakan karakter Ying dan mampu menggendong timnya dengan baik.
Minrex sangat senang ketika digendong oleh pemain yang kuat seperti ini. Namun, situasi berbeda terlihat pada pemain Indonesia di HoK.
KDA (Kill, Death, Assist) dari beberapa pemain Indonesia menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
Seorang pemain dengan karakter Angela memiliki KDA 2/6/3, sementara pemain lainnya memiliki KDA 1/6/5.
Pemain dengan bendera Indonesia yang menggunakan MM memiliki KDA 2/7/6.
Meskipun demikian, Minrex merasa senang dengan perpindahan ini karena Dark Sistem ML banyak yang pindah ke HoK dan gua pribadi pun setuju akan hal itu.
Selain itu, salah satu alasan utama yang diungkapkan oleh pemain yang pindah adalah efek visual di HoK yang lebih memukau dibandingkan dengan ML.
Efek-efek skin yang menarik dan memanjakan mata menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemain.
Sebagai penutup, Minrex menegaskan bahwa perpindahan pemain dari ML ke HoK bukanlah hal yang mengejutkan.
Dengan fitur dan efek yang lebih menarik, HoK berhasil menarik perhatian para pemain yang menginginkan pengalaman bermain yang lebih baik dan memuaskan.