SUBANG-Banjir di Pantura Subang sudah menjadi masalah menahun. Dari bupati ke bupati, persoalan banjir masih menghantui. Warga di sana tak nyaman, meminta solusi konkret dari pemerintah.
Sindiran keras soal bencana banjir di Pantura pernah dicetuskan oleh Wapres Ma'ruf. Kala itu dia mengunjungi lokasi banjir di Pamanukan pada 13 Februari 2021.
"Semoga bencana Subang ini tidak berulang-ulang. Kalau berulang, artinya kita itu tidak cerdas," ujar Ma'ruf Amin.
Beberapa Bupati Subang sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani banjir di Pantura ini. Greget penyelesaian persoalan banjir itu saat ini pada Bupati Subang baru, Reynaldy.
“Masalah banjir ini menjadi konsen saya untuk diselesaikan,” kata salah satu bupati termuda di Indonesia ini saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Ruang Tangguh BPBD Subang pada Kamis (6/3/2025).
Bupati Subang Kang Rey menegaskan, bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Dia mengatakan, setelah dua tahun penyelesaian infrastruktur, fokus selanjutnya adalah menuntaskan penanganan banjir di Pamanukan.
“Hari ini saya ingin meringankan, mengurangi, mencegah banjir di Pamanukan,” ujarnya.
Reynaldy juga mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah yang berkaitan langsung dengan potensi banjir.
Reynaldy juga menyampaikan pentingnya mitigasi bencana sebelum dampaknya meluas ke masyarakat. “Ketika ada bencana, saya ingin hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.
Sebagai bentuk keseriusan dalam penanganan bencana, Bupati Reynaldy menyatakan siap siaga 24 jam untuk dihubungi oleh BPBD kapan pun diperlukan.
Anggota DPRD Subang Teguh Fujianto menekankan pentingnya sodetan dalam menangani banjir di wilayah Pamanukan sebagai prioritas utama. “Untuk sodetan menjadi hal yang utama,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang mengimbau masyarakat di wilayah Pantai Utara (Pantura) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir selama musim hujan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Subang, Udin Jazudin menegaskan, bahwa wilayah Pantura, khususnya daerah dengan dataran rendah dan dekat sungai, berisiko mengalami banjir akibat curah hujan yang tinggi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga menghadapi kemungkinan banjir. Intensitas hujan yang meningkat dapat menyebabkan luapan sungai dan genangan di beberapa titik rawan,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, BPBD Subang telah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan tim siaga bencana, serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana tanggap darurat.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air dan memperparah banjir.
“Bagi warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan daerah rendah, kami sarankan untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika terjadi kenaikan debit air yang signifikan,” kata Udin.
BPBD juga mengajak masyarakat untuk melaporkan kejadian darurat melalui kanal informasi resmi agar bantuan dapat segera diberikan.
“Kami siap siaga 24 jam untuk menangani potensi bencana yang terjadi di Subang, khususnya di wilayah Pantura yang rentan terdampak,” tuturnya.(cdp/ysp)