Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Kunjungi Lembur Pakuan, Kaget Tukang Sate Bisa Raup Rp200 Juta Sehari

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Kunjungi Lembur Pakuan, Kaget Tukang Sate Bisa Raup Rp200 Juta Sehari

tangkapan layar Instagram @s_tjo milik Sherly Tjoanda

SUBANG - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, melakukan kunjungan ke Lembur Pakuan, kediaman Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Dalam kunjungan tersebut, Sherly tampak terkesan dengan banyaknya pengunjung yang memadati kawasan tersebut.

"Saya tadi ke sini, ramai sekali. Mereka bukan warga sini, ya?" tanya Sherly kepada Dedi Mulyadi dengan nada penasaran.

Dedi pun menjelaskan bahwa para pengunjung berasal dari berbagai daerah, terutama luar kota.

BACA JUGA: Jadwal Lengkap Jepang vs Indonesia: Tanggal, Jam Tanding, dan Siaran Langsung

"Bukan, mereka dari Jakarta dan daerah lain," ujarnya.

Dedi menceritakan bahwa sejak pukul lima pagi, para wisatawan sudah mulai menikmati suasana pedesaan, berjalan-jalan di area sawah, hingga menyantap sate yang menjadi salah satu kuliner favorit.

"Penjual sate di sini kalau Sabtu dan Minggu bisa menghasilkan omzet Rp150 juta sampai Rp200 juta per hari," ungkapnya.

Pernyataan itu membuat Sherly tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

BACA JUGA: 100 Hari Om Zein dan Abang Ijo, Kinerja Menggigit dan Beri Harapan

Namun Dedi menegaskan bahwa Jawa Barat memang memiliki kekuatan besar dalam sektor kuliner.

"Jawa Barat itu daya tarik kulinernya tinggi," ucap Dedi.

Lebih lanjut, Dedi mengenang masa kepemimpinannya sebagai Bupati Purwakarta, di mana ia pernah melakukan branding kuliner sate secara serius.

"Dulu di Purwakarta, saat saya jadi bupati, ada sate yang saya branding sampai bisa tembus omzet Rp1 miliar per hari," jelasnya.

Sherly yang penasaran kemudian bertanya, "Jual apa memang?"

"Sate. Itu Sabtu Minggu bisa Rp1 miliar. Saya ukur dari pajaknya. Kalau pajaknya Rp15 miliar per bulan, artinya omzet harian rata-rata Rp500 juta. Nah, akhir pekan bisa dua kali lipat," terang Dedi.

Ketika ditanya soal aktivitas para pengunjung di Lembur Pakuan, Dedi menyebutkan bahwa kebanyakan dari mereka sekadar ingin merasakan suasana desa.

"Mereka ingin bertemu saya, tapi saya sering tidak di tempat," candanya.


Berita Terkini