Terlihat Kumuh, Anggota DPRD Subang Ajak Kolaborasi Percantik Flyover Pamanukan

Terlihat Kumuh, Anggota DPRD Subang Ajak Kolaborasi Percantik Flyover Pamanukan

SUARA WAKIL RAKYAT: Anggota DPRD Subang Dapil V Fraksi PKB, H. Sudihartono merespon soal flyover Pamanukan kumuh.

SUBANG-Anggota DPRD Kabupaten Subang dari Fraksi PKB, H. Sudihartono, menyoroti kondisi flyover Pamanukan yang dinilainya kumuh dan jauh dari fungsi ideal sebagai ruang publik. 

Menurutnya, lokasi strategis seperti flyover seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka yang bersih, nyaman, dan bermanfaat bagi masyarakat, bukan malah dibiarkan tak terurus.

“Kondisinya sangat memprihatinkan. Seharusnya bisa menjadi tempat berkumpul warga, sarana olahraga, atau ruang ekspresi komunitas. Tapi sekarang malah terlihat kumuh dan tak tertata,” ujar H. Sudihartono kepada Pasundan Ekspres, Senin (23/6/2025).

Ia menilai perlu adanya kolaborasi antara pemerintah kecamatan, masyarakat sekitar, serta tokoh-tokoh masyarakat untuk menghidupkan kembali fungsi flyover tersebut. 

BACA JUGA: Hayu Ngabret! Belanja Pemda Subang Baru 34,79 Persen, Sudah Satu Semester Belum Sampai 50 Persen

“Kita tidak bisa menyerahkan semua tanggung jawab kepada satu pihak saja. Harus ada keterlibatan aktif semua unsur agar flyover Pamanukan bisa dimanfaatkan dengan maksimal,” ungkapnya.

Sebagai masukan, H. Sudi mengusulkan agar dilakukan penataan ulang area sekitar flyover, mulai dari kebersihan, penerangan, hingga fasilitas pendukung seperti tempat duduk dan jalur pejalan kaki. 

Ia juga menyarankan agar dilakukan pendekatan partisipatif, di mana warga diberdayakan untuk turut menjaga dan merawat lingkungan tersebut.

“Jika dikelola dengan baik, flyover ini bisa menjadi ikon Pamanukan. Bisa juga difungsikan sebagai arena senam pagi, tempat ngabuburit kalai bulan Ramadhan, atau kegiatan komunitas kreatif,” tambahnya.

BACA JUGA: Uang Kompensasi Pedagang Terdampak Penertiban Bangunan Liar di Jalancagak Subang Akan Segera Diberikan

H. Sudi berharap, pemerintah setempat khsusunya Kecamatan Pamanukan dapat merespons cepat persoalan ini, mengingat potensi besar dari lokasi flyover tersebut bagi kepentingan sosial dan kesejahteraan warga. 

“Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga hak masyarakat untuk memiliki ruang publik yang layak dan manusiawi,” jelasnya 

Ahmad Hidayat, salah seorang warga Pantura, mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Menurutnya, keberadaan flyover yang seharusnya menjadi simbol kemajuan infrastruktur justru berubah menjadi titik yang merusak pemandangan kota.

“Kami sebagai warga sangat menyayangkan kondisi di bawah flyover yang seperti dibiarkan. Banyak pedagang berjejer tanpa tatanan, graffiti di mana-mana, dan tidak ada konsep penataan yang jelas. Jadi pemandangan yang menyakitkan mata,” ujar Ahmad kepada Pasundan Ekspres, Minggu (22/6/2025).

Menurutnya, jika dibiarkan terus menerus, kondisi ini akan menurunkan citra kawasan Pamanukan yang merupakan salah satu simpul penting di jalur Pantura.

Senada dengan itu, Tokoh Masyarakat Pantura, Asep Maulana juga menyampaikan keprihatinannya terhadap penataan area bawah flyover. 

Menurutnya, dengan penanganan yang tepat, kawasan tersebut sebenarnya bisa disulap menjadi fasilitas umum (fasum) yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Akan terlihat indah kalau area bawah flyover itu dikosongkan dan dijadikan ruang publik. Bisa untuk tempat nongkrong, istirahat, atau olahraga warga. Sekarang malah semrawut karena tidak tertata,” kata Asep.


Berita Terkini