Soal Kebijakan 50 Siswa dalam Satu Kelas, Kualitas Pendidikan Terancam Menurun

Soal Kebijakan 50 Siswa dalam Satu Kelas, Kualitas Pendidikan Terancam Menurun

MENGAJAR: Guru SMAN 4 Subang Andri Novi Lestari, S.TP., M.Pd ketika sedang mengajar para peserta didiknya.

"Karena daripada rakyat tidak sekolah, lebih baik bersekolah. Daripada mereka nongkrong dipinggir jalan kemudian berbuat hal yang tidak sesuai usianya lebih baik dia sekolah walaupun sekolahnya sederhana," ucapnya. 

Sebagai Gubernur Jawa Barat dan kepanjangan tangan negara, ia memiliki tanggung jawab untuk memastikan anak-anak khususnya di Jawa Barat tidak putus sekolah. 

"Negara meminta rakyatnya bersekolah, maka negara tidak boleh menelantarkan rakyatnya sehingga tidak bersekolah, jangan sampai rakyatnya cape-cape mendaftar tapi negara tidak mampu memfasilitasinya," ucapnya. 

Berdasarkan data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka anak tidak sekolah (ATS) di Jawa Barat pada tahun 2025 mencapai 658.831 orang. Angka ini mencakup anak yang putus sekolah (drop out), lulus tapi tidak melanjutkan, dan yang belum pernah bersekolah sama sekali.  

Sementara, ATS pada usia jenjang pendidikan SMA/SMK sederajat yang menjadi wewenang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencapai 246.798 orang. Jumlah tersebut menjadi penyumbang terbesar ATS di Jawa Barat dengan persentase sebanyak 37,46 persen.(fsh/ysp)

 

 


Berita Terkini