Garda Walisongo: Tindakan FPI Nodai Nama Baik Islam, Desak Pemerintah Tegas

Garda Walisongo: Tindakan FPI Nodai Nama Baik Islam, Desak Pemerintah Tegas

Sekretaris Jenderal Garda Walisongo, KH Eko Ahmadi

CIREBON-DPP Garda Walisongo Nusantara mengecam keras tindakan dan aktivitas Front Persaudaraan Islam (FPI) dalam insiden kericuhan saat pengajian yang menghadirkan Habib Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis 24 Juli 2025 dini hari.

 

Sekretaris Jenderal Garda Walisongo, KH Eko Ahmadi menyatakan, bahwa FPI tidak layak membawa nama Islam dalam aktivitasnya. Ia menilai tindakan kekerasan dan provokasi yang dilakukan kelompok tersebut bertolak belakang dengan ajaran Islam.

 

BACA JUGA: Janji Politik Bupati Purwakarta, Anggarkan Rp12 Miliar untuk Program Imah Alus

"Islam menjaga kerukunan, mengedepankan dakwah yang sejuk, serta menghormati perbedaan. FPI justru menebar permusuhan antarumat Islam, memukul yang tak sepaham, dan menciptakan kegaduhan atas nama agama," tegas KH Eko Ahmadi yang juga pengasuh Ponpes Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.

 

Garda Walisongo menilai FPI telah merusak citra Islam dan mencoreng nama baik Nabi Muhammad SAW melalui dakwah yang penuh kemarahan dan ujaran kebencian. Mereka juga mengecam klaim sepihak FPI yang mengaku sebagai keturunan Nabi tanpa dasar yang jelas.

 

BACA JUGA: Nelayan di Subang Diimbau Manfaatkan Program BBM Bersubsidi

KH Eko menyebut FPI Reborn sebagai kelanjutan organisasi yang telah dibubarkan pemerintah. Meski berganti nama, struktur dan kepemimpinannya dinilai masih sama. Garda Walisongo menyebut kelompok ini membahayakan karena menyusup dalam ruang keagamaan dengan narasi provokatif dan eksklusif.

 

"FPI Reborn ini hanya ganti nama, tapi pola dan tokohnya sama. Ini bentuk pembangkangan terhadap keputusan negara. Bahkan, kami menilai gerakannya cenderung menyerupai pola PKI gaya baru yang mengatasnamakan Islam," ucap Eko.

 

Garda Walisongo juga meminta agar pemerintah dan aparat menindak tegas semua aktivitas FPI yang dinilai merusak kerukunan dan membahayakan persatuan bangsa. Termasuk menangkap Habib Rizieq Shihab yang dianggap sebagai provokator kerusuhan.

 

"Kami prihatin Islam ditampilkan dengan wajah marah oleh golongan Ba’lawi palsu. Tangkap Rizieq sebagai provokator. Pemerintah jangan baru bertindak setelah ada korban. Negara harus hadir dan tegas," ujarnya.

 


  • Tag:

Berita Terkini