Internasional

Peningkatan Serangan Rusia di Laut Hitam, Sebabkan Penundaan Bantuan ke Palestina

Peningkatan Serangan Rusia di Laut Hitam, Sebabkan Penundaan Bantuan ke Palestina
Peningkatan Serangan Rusia di Laut Hitam, Sebabkan Penundaan Bantuan ke Palestina (Image From: South Ural State University)

PASUNDAN EKSPRES - Peningkatan serangan Rusia di Laut Hitam, menunda bantuan warga Palestina. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer mengatakan bahwa peningkatan serangan Rusia terhadap pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam di Ukraina akan menunda bantuan vital untuk mencapai ke warga Palestina. 

Bahkan akan menghentikan suplai biji-bijian yang begitu penting untuk dikirim ke negara-negara selatan. 

Peningkatan Serangan Rusia di Laut Hitam

"Serangan tanpa pandang bulu Rusia terhadap pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam menggarisbawahi bahwa Putin bersedia mempertaruhkan keamanan pangan global dalam upayanya untuk memaksa Ukraina tunduk," ujar Starmer dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Rabu (23/10). 

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa serangan Rusia di pelabuhan Laut Hitam Ukraina telah merusak enam kapal sipil dan juga infrastruktur biji-bijian sejak 1 September dan menyebut jika peningkatan serangan ini menjadi kejadian yang menyedihkan. 

BACA JUGA: Tidak Punya Hati! Pasukan Israel Bakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza

BACA JUGA: Rumah Sakit di Gaza terus menjadi Sasaran Serangan Israel, Warga Sipil Dipaksa Meninggalkan Kamp Pengungsi

Menurut Intelijen Pertahanan Inggris, setidaknya empat kapal dagang telah dihantam amunisi Rusia di Laut Hitam antara 5-14 Oktober.

Starmer juga mengungkapkan bahwa serangan Rusia diyakini telah menunda keberangkatan kapal dari Ukraina yang membawa minyak nabati untuk Program Pangan Dunia di Palestina.

Selain itu, kapal-kapal yang mengangkut biji-bijian untuk Mesir dan pengiriman Program Pangan Dunia ke Afrika selatan juga tertunda.

Ukraina sendiri adalah salah satu produsen utama gandum dan jagung dunia. Sebelum invasi Rusia pada tahun 2022, Ukraina mengekspor sekitar enam juta ton biji-bijian setiap bulan melalui Laut Hitam.

Meskipun perang masih berlangsung, penjualan biji-bijian tetap menjadi sumber pendapatan penting bagi negara tersebut.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua