Internasional

Kenapa Taiwan Jadi Rebutan Dua Raksasa Dunia?

Kenapa Taiwan Jadi Rebutan Dua Raksasa Dunia?

PASUNDAN EKSPRES- Wah, situasi antara Cina dan Taiwan makin memanas nih, gengs.

Pemerintah Cina makin menunjukkan taringnya dengan memperketat kendali terhadap Taiwan.

Buat yang belum tahu, Taiwan adalah pulau kecil dengan penduduk sekitar 23 juta jiwa, cuma berjarak sekitar 130 km dari daratan Cina.

Nah, Cina belakangan ini makin sering memobilisasi militer di sekitar Taiwan, bahkan sampai ngancam bakal mengepung wilayah tersebut kalau perlu!

Kenapa sih Cina segitu fokusnya sama Taiwan? Well, salah satunya karena Taiwan dianggap penting banget secara geopolitik.

Tiga selat di sekitar Taiwan jadi jalur penting bagi kapal-kapal dagang yang membawa barang-barang berharga, termasuk microchip yang vital buat teknologi global.

Taiwan bahkan memproduksi 90% microchip tercanggih di dunia, yang dipakai dalam berbagai perangkat elektronik, termasuk gadget kamu!

Tapi bukan cuma soal ekonomi, gengs. Taiwan juga punya sejarah panjang dengan Cina.

Dulu, waktu komunis mengambil alih daratan Cina di tahun 1940-an, kaum nasionalis kabur ke Taiwan dan mendirikan pemerintahan di sana.

Sejak saat itu, status Taiwan jadi ambigu. Walau banyak negara, termasuk AS, mengakui kebijakan 'Satu Cina', Taiwan tetap eksis sebagai negara yang terpisah dengan sistem pemerintahan demokratisnya.

AS juga nggak tinggal diam, lho. Mereka tetap dukung Taiwan, terutama dari sisi militer.

AS terus menjual senjata ke Taiwan dan memperkuat kerja sama militernya, yang bikin Cina makin gerah.

Bahkan, pasukan AS dan Filipina sempat latihan bersama di dekat Taiwan sebagai sinyal kuat ke Beijing bahwa mereka nggak bakal tinggal diam.

Nah, konflik ini nggak cuma soal pamer kekuatan militer, tapi juga pertarungan ekonomi.

Kalau Taiwan jatuh ke tangan Cina, dominasi ekonomi global bisa beralih ke Beijing, dan ini jelas bikin AS ketar-ketir.

So, persaingan antara dua raksasa dunia ini makin kompleks.

Cina sendiri menganggap Taiwan sebagai bagian penting dari upaya mereka untuk "mengembalikan kejayaan nasional."

Mereka masih merasa terluka oleh sejarah ketika Taiwan sempat lepas dari kendali mereka.

Tapi di sisi lain, bagi AS, mendukung Taiwan bukan cuma soal ekonomi, tapi juga soal menjaga sekutu penting di kawasan Asia dan mempromosikan demokrasi.

Jadi, gimana akhir cerita konflik ini? Well, belum ada yang tahu pasti, tapi yang jelas Taiwan bakal terus jadi medan pertempuran geopolitik antara dua negara adidaya ini. Kita lihat aja nanti, gengs!

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua