Internasional

Pembicaraan Mediasi Israel-Hamas tentang Kesepakatan Sandera Diperkirakan Berlangsung Minggu Depan

Pembicaraan Mediasi Israel-Hamas tentang Kesepakatan Sandera Diperkirakan Berlangsung Minggu Depan
Pembicaraan Mediasi Israel-Hamas tentang Kesepakatan Sandera Diperkirakan Berlangsung Minggu Depan (Image From: Somoy News - Somoy Tv)

PASUNDAN EKSPRES - Pembicaraan mediasi Israel-Hamas tentang kesepakatan sandera diperkirakan akan berlangsung minggu depan.

Upaya perundingan mediasi antara Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza akan dilanjutkan kembali pada minggu depan.

Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat yang mengetahui detail permasalahan ini.

Pembicaraan Mediasi Israel-Hamas tentang Kesepakatan Sandera 

Keputusan untuk melanjutkan kembali perundingan telah diambil setelah kepala badan intelijen Israel, Mossad, melakukan pertemuan dengan kepala CIA dan Perdana Menteri Qatar. Qatar selama ini berperan sebagai mediator dalam proses ini.

"Pada akhir pertemuan, diputuskan bahwa dalam minggu depan negosiasi akan dibuka berdasarkan proposal-proposal baru yang dipimpin oleh para mediator, Mesir dan Qatar, dan dengan keterlibatan aktif dari Amerika Serikat," menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, dikutip dari Reuters (25/5). 

Upaya-upaya untuk mencapai pembebasan lebih dari 120 sandera yang diculik Hamas selama serangan di Israel selatan pada 7 Oktober sejauh ini belum berhasil.

BACA JUGA: Benarkah Palestina Sudah Merdeka?

BACA JUGA: AS Siapkan Paket Senjata untuk Ukraina Senilai $275 juta

Proses pembebasan sandera tersebut merupakan bagian dari kerangka kesepakatan gencatan senjata yang sedang diupayakan.

Dalam situasi kebuntuan upaya pembebasan sandera, kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain.

Israel menyatakan tidak dapat menerima tuntutan Hamas untuk mengakhiri peperangan. Di sisi lain, pihak Hamas menginginkan agar Israel membebaskan para tawanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan.

Israel sendiri telah menyatakan keinginannya untuk menghancurkan Hamas.

Konflik kedua negara ini terjadi pada 7 Oktober lalu yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dengan 30 ribu lebih korban tidak bersalah berjatuhan. 

(ipa)

Berita Terkait