PASUNDAN EKSPRES - Pemerintah Korea Selatan meningkatkan penyelidikan dan inspeksi terhadap tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air.
Penjabat Presiden Korea Selatan, yaitu Choi Sang-mok menegaskan bahwa perlunya tindakan khusus jika inspeksi terhadap seluruh pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan di negara tersebut terdapat masalah.
Pemerintah Korea Selatan Tingkatkan Penyelidikan dan Inspeksi
Hal ini dilakukan sebagai respons atas penyelidikan terkait kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi pada hari Minggu lalu.
Choi mengatakan bahwa konversi data dari cockpit voice recorder Jeju Air 7C2216 menjadi file audio yang diharapkan selesai pada Jumat. Data ini kemungkinan dapat memberikan informasi penting mengenai detik-detik terakhir penerbangan sebelum berakhir naas.
Dalam kecelakaan tersebut, pesawat Jeju Air mengalami pendaratan perut di Bandara Internasional Muan, di wilayah barat daya Korea Selatan.
Pesawat tersebut menabrak tanggul tanah dan beton hingga terbakar, dan menewaskan empat dari enam anggota awak kapal. Dua awak lainnya yang ditemukan berada di bagian ekor pesawat Boeing 737-800, berhasil selamat.
“Karena ada kekhawatiran besar dari publik terhadap model pesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini, Kementerian Transportasi dan organisasi terkait harus melakukan inspeksi menyeluruh terhadap operasi, perawatan, pendidikan, dan pelatihan,” kata Choi dalam pertemuan manajemen bencana, dikutip Reuters, Kamis (2/1).
Para pakar keselamatan penerbangan sedang mempertanyakan desain tanggul yang menopang peralatan navigasi di bandara.
Mereka menduga tanggul tersebut mungkin dibangun terlalu dekat dengan ujung landasan pacu, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan.
Perekam data penerbangan pesawat yang mengalami beberapa kerusakan sedang dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis bersama Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat.
Tim investigasi dari NTSB, Administrasi Penerbangan Federal (FAA), dan Boeing juga telah berada di Korea Selatan untuk membantu penyelidikan kecelakaan udara tersebut.
Penjabat Presiden Choi meminta semua pihak untuk tidak mengabaikan upaya dalam membantu keluarga korban. Ia juga menegaskan pentingnya tindakan terhadap pihak-pihak yang menyebarkan berita palsu dan pesan bernada kebencian di media sosial terkait tragedi ini.
“Kami harus memastikan bahwa keluarga korban menerima dukungan yang mereka butuhkan selama masa sulit ini,” ujar Choi.
Pemerintah Korea Selatan kini berupaya meningkatkan langkah pengawasan keselamatan penerbangan guna mencegah tragedi serupa terulang di masa depan.
(ipa)