PASUNDAN EKSPRES - Dampak kebakaran hutan Los Angeles terhadap industri manajemen aset. Kebakaran hutan yang melanda wilayah Los Angeles telah memberikan dampak yang lumayan terhadap sejumlah perusahaan manajemen aset yang mengelola lebih dari $4 triliun aset (Rp65 kuadriliun).
Dilansir Reuters, perusahaan-perusahaan besar seperti Capital Group, TCW Group, Oaktree Capital, dan Ares Management menghadapi berbagai tantangan operasional akibat kebakaran yang menghancurkan kawasan permukiman dan bisnis di wilayah tersebut.
Dampak Kebakaran Hutan Los Angeles terhadap Industri Manajemen Aset
Los Angeles menjadi pusat bagi sejumlah pemain utama di industri keuangan, khususnya dalam pasar obligasi.
Kebakaran ini datang pada saat yang kritis, ketika imbal hasil Treasury AS terus meningkat akibat ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi.
Kebakaran telah menghancurkan seluruh lingkungan, meninggalkan pemandangan yang mengkhawatirkan.
Banyak pekerja dari perusahaan-perusahaan manajemen aset tersebut kehilangan rumah mereka, termasuk Katie Koch, Presiden dan CEO TCW Group.
Dalam sebuah surat kepada koleganya, Koch mengungkapkan bahwa rumahnya adalah salah satu yang hangus dalam kebakaran. Meskipun demikian, TCW Group mengonfirmasi bahwa semua karyawan mereka selamat dan aman.
TCW Group
Sebagai salah satu perusahaan yang mengelola $203 miliar aset (Rp3 kuadriliun), TCW Group telah memastikan keselamatan seluruh karyawannya.
Meskipun CEO Katie Koch kehilangan tempat tinggalnya, perusahaan tetap beroperasi dengan normal.
Anacapa Advisors
Anacapa Advisors, sebuah hedge fund dengan aset senilai $60,5 juta (Rp986 miliar), menghadapi tantangan besar ketika kantor baru mereka di Pacific Palisades hancur akibat kebakaran.
Namun, tim mereka berhasil mengaktifkan rencana keberlanjutan bisnis dan kini bekerja secara remote.
Menurut pendiri dan CIO Anacapa, Phil Pecsok, tim mereka memiliki akses penuh ke platform perdagangan dan sistem pemantauan risiko, serta tetap terhubung melalui Zoom.
Oaktree Capital
Oaktree Capital, yang mengelola lebih dari $200 miliar aset (Rp3,259 kuadriliun) tetap membuka kantornya di pusat kota Los Angeles.
Perusahaan ini dilengkapi dengan pusat data yang memiliki daya cadangan untuk mengatasi pemadaman listrik akibat kebakaran.
Todd Molz, COO Oaktree, menyebut bahwa meskipun banyak dari 700 karyawan mereka terdampak, operasional perusahaan tetap berjalan normal.
DoubleLine
DoubleLine, sebuah perusahaan investasi obligasi yang berbasis di Florida tetapi memiliki banyak karyawan di Los Angeles, memilih untuk memberlakukan sistem kerja remote minggu ini karena kualitas udara yang buruk di pusat kota.
Milken Institute dan Dimensional Fund Advisors (DFA)
Dua institusi besar di Santa Monica, yaitu Milken Institute dan Dimensional Fund Advisors, juga mengadopsi kebijakan kerja dari rumah untuk melindungi karyawan mereka.
Milken Institute bahkan menutup kantornya sepenuhnya dan meminta staf untuk mengutamakan keselamatan keluarga mereka.
Bel Air Investment Advisors
Bel Air Investment Advisors, yang mengelola lebih dari $10 miliar aset (Rp163 triliun), juga menerapkan kerja remote untuk menjaga keberlanjutan bisnis mereka. Kevin Philip, salah satu mitra di perusahaan tersebut, mengungkapkan bahwa pengalaman selama pandemi COVID-19 telah membantu mereka beradaptasi dengan situasi darurat seperti ini.
(ipa)