PASUNDAN EKSPRES - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengutarakan wacana kontroversialnya mengenai Greenland, wilayah otonom di bawah Denmark. Trump mengungkapkan keyakinannya bahwa AS akan menguasai pulau terbesar di dunia itu dengan mengacu pada alasan "keamanan ekonomi."
Dalam sebuah pernyataan di pesawat kepresidenan Air Force One yang dilansir dari BBC, Trump dengan percaya diri mengatakan bahwa ia yakin Greenland pada akhirnya akan menjadi bagian dari AS.
Presiden Donald Trump: AS akan Menguasai Greenland
Greenland adalah wilayah dengan nilai strategis yang tinggi. Pulau ini terletak di jalur terpendek antara Amerika Utara dan Eropa, menjadikannya penting secara geopolitik bagi AS.
Greenland juga menjadi pulau dengan keakayaan alam yang luar biasa, termasuk emas, tembaga, nikel, serta elemen tanah (rare earth elements) yang vital untuk teknologi modern seperti baterai, ponsel, dan motor listrik.
Menurut Eldur Olafsson, CEO Amaroq Minerals, Greenland adalah wilayah yang belum banyak dijelajahi dan memiliki potensi besar untuk menjadi pemasok utama mineral bagi negara-negara Barat selama beberapa dekade mendatang. Perusahaannya sendiri tengah mengoperasikan tambang emas di bawah gunung Nalunaq dan mencari deposit mineral lainnya di area eksplorasi seluas 10.000 km².
Namun, meskipun potensi ini sangat besar, hanya ada dua tambang aktif di seluruh Greenland saat ini. Pemerintah Greenland telah memberikan lebih dari 100 lisensi eksplorasi kepada perusahaan asing, yang sebagian besar berasal dari Inggris, Kanada, dan Australia. Namun, investor dari AS hanya memegang satu lisensi.
Wacana Trump mengenai Greenland bukanlah hal baru. Selama masa jabatan pertamanya pada tahun 2019, ia pernah mengusulkan untuk membeli pulau itu. Pernyataan ini kembali mencuat, meskipun sebelumnya telah ditolak keras oleh Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen.
Dalam sebuah panggilan telepon selama 45 menit, Frederiksen menegaskan bahwa Greenland bukan untuk dijual dan masa depannya hanya bisa ditentukan oleh penduduk setempat.
Frederiksen juga menyebut bahwa Greenland adalah milik rakyat Greenland. Hal tersebut sejalan dengan sikap penduduk Greenland yang mayoritas ingin mempertahankan kedaulatan wilayah mereka.
Sementara itu, Trump mengungkapkan bahwa penguasaan AS atas Greenland adalah kebutuhan mutlak untuk keamanan dunia internasional. Ia bahkan menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan ia akan menggunakan kekuatan militer atau ekonomi untuk mencapai tujuannya tersebut.
Pernyataan Trump memicu respons cepat dari pemerintah Denmark, yang langsung mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Kopenhagen untuk membahas implikasi politiknya.
Di sisi lain, Trump menyatakan bahwa penolakan yang dilakukan oleh Denmark akan menjadi tindakan yang mengecewakan, karena menurutnya AS adalah pihak yang dapat menjamin kebebasan dunia.
(ipa)