PASUNDAN EKSPRES - Banjir bandang terjang Amerika Serikat bagian tenggara. Bencana banjir bandang kembali melanda wilayah tenggara Amerika Serikat, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan merendam ratusan rumah serta jalan raya.
Curah hujan yang ekstrem menyebabkan meluapnya sungai dan longsor, memaksa pemerintah setempat untuk mengevakuasi warga dan mengeluarkan status darurat.
Banjir Bandang Terjang Wilayah Tenggara Amerika Serikat
Dilansir dari BBC, Gubernur Kentucky, Andy Beshear, mengonfirmasi bahwa delapan korban jiwa berasal dari negara bagian tersebut, termasuk seorang ibu dan anaknya yang berusia tujuh tahun serta seorang pria berusia 73 tahun.
Beshear memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa berpotensi bertambah, mengingat kondisi banjir yang masih berlangsung. Hingga Minggu malam (16/2) waktu setempat, lebih dari 300 jalan ditutup akibat banjir.
Beshear juga telah meminta deklarasi darurat dan bantuan federal kepada Gedung Putih. Presiden Donald Trump merespons dengan menyetujui status darurat, di mana Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) untuk mengoordinasikan upaya bantuan.
Selain Kentucky, Georgia, Alabama, Mississippi, Tennessee, Virginia, West Virginia, dan North Carolina juga terdampak badai besar yang melanda kawasan tersebut. Di Georgia, seorang pria menjadi korban jiwa setelah pohon tumbang menimpa rumahnya saat ia sedang tidur.
Menurut laporan poweroutage.us, banjir juga menyebabkan lebih dari 500.000 rumah kehilangan aliran listrik di delapan negara bagian tersebut.
Di Obion County, Tennessee, curah hujan deras menyebabkan tanggul jebol, memicu banjir besar yang menenggelamkan kota Rives.
Warga diminta segera mencari tempat tinggi untuk menyelamatkan diri. Pemerintah setempat juga mengeluarkan perintah evakuasi wajib karena kondisi semakin memburuk, dengan suhu yang diprediksi turun drastis.
Pihak berwenang memperingatkan bahwa bencana banjir masih berlanjut karena sungai-sungai di wilayah terdampak masih terus meluap. Eric Gibson, Direktur Manajemen Darurat Kentucky, menyatakan bahwa air sungai akan terus naik dalam beberapa hari ke depan.
Sementara, Bob Oravec, ahli meteorologi dari Layanan Cuaca Nasional (NWS), menegaskan bahwa banyak daerah masih dalam kondisi banjir ekstrem.
Selain banjir, ahli meteorologi juga memperingatkan ancaman pusaran kutub (polar vortex) yang akan membawa suhu ekstrem ke Rocky Mountains dan wilayah Plains di bagian tengah AS. Di Colorado, suhu diperkirakan turun hingga -10°C, hingga menyebabkan kota Denver membuka tempat penampungan bagi para tunawisma.
(ipa)