Internasional

Serangan Udara Israel Hantam Gaza, Gencatan Senjata Gagal?

Serangan Udara Israel Hantam Gaza, Gencatan Senjata Gagal?
Serangan Udara Israel Hantam Gaza, Gencatan Senjata Gagal? (Image From: Times of India)

PASUNDAN EKSPRES - Serangan Israel kembali menghantam Gaza. Serangan udara milik Israel di Jalur Gaza kembali menewaskan setidaknya 200 orang, termasuk anak-anak. Serangan ini menjadi pertanda bahwa gencatan senjata telah selesai.

Dilansir dari Reuters, serangan udara yang dilancarkan pada Selasa pagi (18/3) ini menyasar berbagai lokasi, termasuk Gaza Utara, Gaza City, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah di Gaza bagian selatan.

Militer Israel menyatakan telah menghantam puluhan target dan mengindikasikan bahwa serangan akan terus berlanjut, bahkan bisa mencakup operasi darat.

Skala serangan kali ini jauh lebih besar dibandingkan dengan serangan drone yang sebelumnya diklaim Israel sebagai upaya menargetkan individu atau kelompok militan.

Serangan ini terjadi setelah upaya perundingan untuk memperpanjang gencatan senjata yang disepakati pada 19 Januari mengalami kegagalan.

Kondisi Rumah Sakit Gaza yang Kewalahan

Rumah sakit di Gaza yang telah mengalami kehancuran akibat perang selama 15 bulan kini kewalahan menangani lonjakan korban.

Mayat-mayat dalam kantong plastik putih, berlumuran darah, terlihat menumpuk di berbagai rumah sakit.

Palang Merah Palestina melaporkan bahwa timnya menangani 86 korban tewas dan 134 korban luka-luka. Namun, banyak korban lainnya yang dibawa ke rumah sakit oleh kendaraan pribadi karena ambulans mengalami kesulitan.

Rumah sakit utama seperti Nasser Hospital di Khan Younis, Al-Aqsa Hospital di Gaza Tengah, dan Al-Ahly Hospital di Gaza City menerima sekitar 85 jenazah.

Otoritas kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa 16 anggota dari satu keluarga di Rafah tewas akibat serangan tersebut.

Serangan terhadap Infrastruktur Gaza

Militer Israel tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai target serangan yang dilakukan pada Selasa pagi.

Namun, otoritas kesehatan Palestina dan saksi mata melaporkan bahwa serangan menghantam berbagai lokasi di Gaza, tempat ratusan ribu orang kini tinggal di tenda-tenda pengungsian atau bangunan yang telah rusak akibat perang.

Beberapa bangunan di Gaza City hancur akibat serangan ini, sementara setidaknya tiga rumah di Deir al-Balah mengalami kerusakan. Serangan juga menghantam berbagai target di Khan Younis dan Rafah, menyebabkan korban jiwa di kedua wilayah tersebut.

Kegagalan Perundingan Gencatan Senjata

Sebelumnya, perundingan antara delegasi Israel dan Hamas telah berlangsung di Doha, dengan mediasi dari Mesir dan Qatar, untuk memperpanjang gencatan senjata.

Pada tahap awal gencatan senjata, sebanyak 33 sandera Israel dan lima sandera asal Thailand telah dibebaskan oleh Hamas, sementara Israel membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina.

Israel yang mendapatkan dukungan dari AS, berusaha memperpanjang gencatan senjata sebagai bagian dari upaya membebaskan 59 sandera yang masih berada di Gaza.

Perpanjangan ini bertujuan untuk menghentikan pertempuran setidaknya hingga setelah Ramadan dan perayaan Paskah Yahudi pada April mendatang.

Namun, Hamas menuntut agar negosiasi diarahkan pada penghentian perang secara permanen serta penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, sebagaimana yang telah disepakati dalam kesepakatan gencatan senjata awal.

Masing-masing pihak saling menuduh telah melanggar perjanjian gencatan senjata yang dibuat pada Januari, meskipun hingga saat ini konflik skala penuh masih dapat dihindari.

Namun, Israel telah berulang kali memperingatkan akan melanjutkan pertempuran jika Hamas tidak membebaskan para sandera yang tersisa.

(ipa)

Terkini Lainnya

Lihat Semua