Investor Panik, China Balas Tarif Trump dengan Serangan Balik Ekonomi

Investor Panik, China Balas Tarif Trump dengan Serangan Balik Ekonomi (Image From: Tablet Magazine)
Ketakutan Resesi dan Lonjakan Inflasi
Kondisi ini diperparah dengan data konsumen terbaru yang menunjukkan bahwa ketakutan terhadap inflasi di AS mencapai level tertinggi sejak 1981.
Dalam survei terbaru dari University of Michigan, Consumer Sentiment Index anjlok dari 57,0 di bulan Maret menjadi 50,8 pada bulan April—penurunan yang jauh melebihi prediksi ekonom.
Bill Adams, Kepala Ekonom di Comerica Bank, menyebut fenomena ini sebagai “Tarifflation” atau gabungan dari tarif dan inflasi.
Ia memperingatkan bahwa jika kebijakan tarif tetap diberlakukan, maka akan ada lonjakan inflasi yang lebih signifikan dalam beberapa bulan ke depan.
Dampak Terhadap Indonesia dan Negara Berkembang
Negara-negara berkembang seperti Indonesia juga tak luput dari dampak perang dagang AS-China.
Gangguan pada rantai pasok global dan naiknya harga bahan baku impor berisiko meningkatkan tekanan inflasi domestik, serta menghambat ekspor yang selama ini mengandalkan pasar global.
Bank Indonesia menyatakan akan terus memantau perkembangan global dan siap melakukan intervensi pasar apabila volatilitas mata uang dan obligasi menjadi tidak terkendali.
Para pelaku usaha juga diminta untuk mempersiapkan strategi jangka panjang dalam menghadapi ketidakpastian global.
(ipa)