Internasional

Penembakan Massal Terjadi di Moskow Rusia, 60 Orang Tewas dan 100 Orang Luka-Luka

Penembakan Massal Terjadi di Moskow Rusia, 60 Orang Tewas dan 100 Orang Luka-Luka
Dunia digegerkan dengan peristiwa penembakan massal yang terjadi di Moskow, Rusia. (Foto: Al Jazeera)

PASUNDAN EKSPRES - Dunia digegerkan dengan peristiwa penembakan massal yang terjadi di Moskow, Rusia yang menyebabkan 60 orang tewas dan ratusan orang luka-luka.

Peristiwa penembakan massal terjadi di sebuah konser musik di kota Moskow, Rusia pada Jumat (22/3) waktu setempat.

Insiden penembakan massal itu terjadi di tengah konser band rock asal Rusia, Piknic yang dihadiri oleh ribuan penonton.

Akibat peristiwa ini, dilaporkan sebanyak 60 orang tewas dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka hingga dilarikan ke rumah sakit.

Dilansir dari Reuters, kronologi kejadian bermula ketika sekelompok pria berjumlah 5 orang berpakaian kamuflase memegang senjata kemudian menembaki penonton di konser tersebut.

Tidak hanya menembaki para penonton, sekelompok 'teroris' itu melempar granat ke arah penonton yang membuat penonton berteriak dan berhamburan keluar gedung.

"Tiba-tiba ada ledakan di belakang kami, tembakan. Ada ledakan, saya tidak tahu apa," ucap seorang saksi, dilansir dari Reuters, Sabtu (23/3).

Sejumlah video beredar di mana pelaku penembakan melepaskan tembakan ke arah penonton beberapa kali sehingga suasana menjadi kacau dan mencekam.

Adapun, beberapa gambar menampilkan sejumlah penonton bersembunyi di balik kursi dan mencoba melarikan diri dari insiden mengerikan itu.

Menurut beberapa sumber, pelaku penyerangan dan penembakan massal di Moskow, Rusia itu merupakan kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria).

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas peristiwa penembakan massal ini. Kelompok ISIS mengatakan para pejuangnya menyerang "perkumpulan besar" di pinggiran Moskow dan mundur ke pangkalan mereka dengan selamat.

Menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Rusia Maria Zakharova, mengatakan peristiwa penembakan massal itu disebut sebagai "serangan teroris berdarah". 

"Seluruh komunitas internasional harus mengutuk kejahatan keji ini," ucapnya melalui Telegram.

Sejumlah negara pun mengutuk keras aksi penembakan massal yang terjadi di Moskow, Rusia itu. (inm)

Berita Terkait