Internasional

Tiga Remaja di Tiongkok Ditahan Polisi karena Kematian Teman Sekelasnya, Diduga adanya Perundungan

Tiga Remaja di Tiongkok Ditahan Polisi karena Kematian Teman Sekelasnya, Diduga adanya Perundungan
Tiga Remaja di Tiongkok Ditahan Polisi karena Kematian Teman Sekelasnya, Diduga adanya Perundungan (Image From: Ilustration/Pexels Mikhail Nilov)

PASUNDAN EKSPRES - Tiga remaja di Tiongkok ditahan polisi karena kematian teman satu kelasnya. Pihak berwenang di Kota Handan, Tingkok Utara, telah menangkap tiga remaja laki-laki atas kematian tragis seorang teman sekelas.

Ketiga remaja yang ditahan berusia di bawah 14 tahun. Sementara, korban merupakan anak laki-laki berusia 13 tahun. Jasad korban ditemukan terkubur di sebuah kebun sayur yang lama ditinggalkan. Ayah korban mengatakan bahwa anak laki-lakinya mengalami perundungan di sekolah. 

Tiga Remaja di Tiongkok Ditahan Polisi

Mengetahui hal itu, polisi menyelidiki kasus tersebut sebagai pembunuhan yang disengaja. 

Menurut hukum Tiongkok, pelaku kejahatan yang berusia di atas 12 tahun tetapi di bawah 14 tahun hanya dapat diadili atas tuntutan pidana jika disetujui oleh Kejaksaan Agung, jaksa penuntut umum tertinggi di negara tersebut. 

Korban dan teman-teman sekelasnya merupakan seorang "anak-anak yang tertinggal", istilah tersebut menggambarkan anak-anak di Tiongkok yang tinggal bersama kakek-nenek mereka di daerah pedesaan, sementara orang tua mereka bekerja di kota.

BACA JUGA:Seperti Apa Profil Rose Hanbury yang Diduga Punya "affair" dengan Pangean William?

BACA JUGA:Menurut Pengamat, Bencana Kekurangan Pangan di Gaza akan Menjadi Kematian Massal

Kasus tersebut telah menjadi pusat perhatian di media sosial Weibo dan Douyin. Banyak yang berpendapat bahwa para tersangka harus mendapatkan hukuman setimpal, meskipun mereka berusia muda. 

Dilansir BBC News, Selasa, (19/3/2024), menurut ayah korban yang mengungkapkan melalui video di Douyin, korban hilang pada sore hari tanggal 10 Maret. Pemerintah setempat mengatakan bahwa kemungkinan besar anak tersebut meninggal pada hari yang sama.

Zang Fanqing yang merupakan pengacara keluarga mengatakan bahwa anak tersebut telah diintimidasi oleh ketiga teman sekelaskan dalam waktu yang lama. 

Ketika diinterogasi oleh pihak berwenang, ketiga remaja itu akhirnya mengarahkan polisi ke tempat jasad anak tersebut dikuburkan, meskipun pada awalnya mereka membantah mengetahui lokasinya.

Sampai hari ini, polisi masih berusaha melakukan penyelidikan terkait motif pembunuhan tersebut. 

(ipa)

Berita Terkait