Internasional

Rusia dan Cina Mendorong AS terkait Rencana Gencatan Senjata di Gaza

Rusia dan Cina Mendorong AS terkait Rencana Gencatan Senjata di Gaza

PASUNDAN EKSPRES - Rusia dan Cina mendorong AS terkait rencana gencatan senjata. Rusia dan Cina yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB dengan hak veto telah menyuarakan keprihatinan mereka terhadap rancangan resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat.

Rancangan resolusi tersebut akan mendukung proposal gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang sebelumnya telah digariskan oleh Presiden AS, Joe Biden.

Rusia dan Cina Mendorong AS terkait Rencana Gencatan Senjata

Selain Rusia dan Cina, Aljazair yang merupakan satu-satunya negara Arab anggota Dewan Keamanan PBB juga mengisyaratkan bahwa mereka tidak siap untuk mendukung rancangan resolusi tersebut.

Untuk dapat disahkan, sebuah resolusi di Dewan Keamanan PBB membutuhkan setidaknya sembilan suara yang mendukung, dan tidak boleh ada veto dari salah satu anggota tetap, yaitu Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Cina atau Rusia.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden telah memaparkan rencana gencatan senjata tiga tahap untuk Jalur Gaza. Biden menggambarkan rencana tersebut sebagai inisiatif dari pihak Israel.

Amerika Serikat saat ini sedang berupaya untuk mendapatkan dukungan internasional atas rencana gencatan senjata yang masih sedang dipelajari oleh kelompok Hamas di Palestina.

AS telah mengedarkan rancangan resolusi satu halaman kepada seluruh 15 anggota Dewan Keamanan PBB pada hari Senin. Kemudian pada hari Rabu, mereka juga mengedarkan versi revisi dari rancangan resolusi tersebut. Kedua versi rancangan resolusi tersebut telah dilihat oleh Reuters.

BACA JUGA: Sikap Tegas! Cina Blokir Influencer yang Pamer Kekayaan dan Hukum M**i Koruptor

BACA JUGA: Pemimpin Hamas Menuntut Diakhirinya Konflik secara Penuh, Bentuk Pukulan Telak untuk Biden?

Berdasarkan draft rancangan resolusi yang beredar, AS saat ini menyambut baik proposal gencatan senjata yang telah digariskan sebelumnya. Draft resolusi tersebut menggambarkan proposal gencatan senjata sebagai rancangan yang dapat diterima oleh pihak Israel.

Selanjutnya, draft resolusi tersebut menyerukan kepada kelompok Hamas untuk juga menerima dan menerapkan proposal gencatan senjata tersebut.

Draft resolusi juga mendesak kedua belah pihak antara Israel dan Hamas untuk sepenuhnya menerapkan persyaratan-persyaratan dalam proposal gencatan senjata tersebut tanpa penundaan dan tanpa syarat.

Menurut draft rancangan resolusi, proposal gencatan senjara yang diusulkan oleh AS mencakup beberapa rincian, termasuk tahap pertama adalah "gencatan senjata penuh dan menyeluruh" di Jalur Gaza, dan pada ada tahap kedua, "atas persetujuan kedua belah pihak, mengakhiri permusuhan secara permanen".

Meskipun draft rancangan resolusi AS menyatakan proposal gencatan senjata tersebut "dapat diterima" oleh Israel, beberapa anggota Dewan Keamanan PBB telah mengajukan pertanyaan tentang apakah Israel benar-benar menerima rencana tersebut.

Para diplomat yang mengetahui perkembangan ini menyatakan, beberapa anggota Dewan Keamanan ingin agar Dewan tetap berpegang pada permintaan yang dibuat pada bulan Maret untuk gencatan senjata segera dan pembebasan tanpa syarat semua sandera. 

Rusia telah mengusulkan beberapa amandemen terhadap draft rancangan resolusi AS terkait proposal gencatan senjata. Amandemen yang diajukan Rusia mencakup, seruan kepada Hamas dan Israel untuk menerima proposal gencatan senjata yang diusulkan. Serta, tuntutan agar gencatan senjata yang segera, tanpa syarat, dan permanen dihormati oleh semua pihak.

Selain itu, Moskow juga ingin agar draft resolusi menekankan bahwa gencatan senjata tahap pertama akan tetap berlaku selama negosiasi berlanjut pada tahap kedua. 

(ipa)

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua