PASUNDAN EKSPRES - Ekuador umumkan keadaan darurat akibat kebakaran hutan dan kekeringan. Pemerintah Ekuador baru-baru ini mengumumkan keadaan darurat nasional selama 60 hari menyusul kebakaran hutan yang semakin parah akibat kekeringan yang melanda negara tersebut.
Keputusan ini diambil setelah pejabat manajemen risiko melaporkan bahwa Ekuador tengah menghadapi sejumlah bencana alam yang mengancam keselamatan dan keberlanjutan hidup warganya.
Ekuador Umumkan Keadaan Darurat, Kebakaran Hutan dan Kekeringan menjadi Penyebab
Republik Ekuador adalah sebuah negara yang berada di ujung barat Amerika Selatan, berbatasan dengan Kolombia di bagian utara, Peru di timur dan selatan, serta Samudra Pasifik di barat.
Saat ini, Ekuador sedang berjuang dengan 13 kebakaran hutan aktif, sementara sembilan kebakaran lainnya telah berhasil dikendalikan.
Kebakaran-kebakaran ini terutama terjadi di provinsi Azuay dan Loja, yang merupakan wilayah paling terdampak. Lebih dari 10.000 hektare lahan telah terbakar, menghancurkan tanaman pertanian yang menjadi sumber penghidupan banyak penduduk lokal.
Kebakaran ini juga menyebabkan kerugian besar lainnya, termasuk lebih dari 40.000 hektare lahan pertanian yang hangus dan lebih dari 44.000 hewan ternak mati.
Krisis ini semakin diperburuk oleh kekeringan hebat yang sudah berlangsung hampir 120 hari. Kekeringan ini membuat tanah semakin kering dan mudah terbakar, sehingga memperburuk dampak kebakaran yang sudah terjadi.
Untuk memadamkan api, pemerintah Ekuador mengerahkan delapan helikopter, dengan tiga di antaranya dikirim oleh Peru dan Italia sebagai bantuan internasional.
Namun, medan yang sulit dijangkau membuat proses pemadaman semakin rumit. Petugas pemadam kebakaran terpaksa menempuh waktu hingga tiga jam untuk mencapai lokasi kebakaran menggunakan jalur darat. Oleh karena itu, dukungan udara sangat penting untuk mempercepat penanganan kebakaran.
Jorge Carrillo, Sekretaris Manajemen Risiko Ekuador, menegaskan pentingnya bantuan udara untuk mengatasi kebakaran yang terjadi di wilayah-wilayah sulit dijangkau.
"Seluruh negara sedang merasakan dampak besar dari kekeringan hebat ini yang sudah berlangsung hampir 120 hari," katanya dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio FM Mundo, dikutip Reuters, Selasa (19/11).
Keadaan darurat ini juga datang di tengah krisis energi yang melanda Ekuador. Dalam beberapa bulan terakhir, negara ini telah menghadapi pemadaman listrik yang berlangsung hingga 14 jam per hari.
Keadaan darurat yang diumumkan pemerintah Ekuador memungkinkan akses dana darurat yang diharapkan dapat membantu penanggulangan kebakaran dan kekeringan.
(ipa)