Internasional

25.000 Warga Gaza Tewas Dibom Israel

Sampai saat ini perang israel dan gaza terus terjadi bahkan 25.000 warga gaza tewas dibom israel, hamas telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mendesak perang segera dihentikan. (Dok Istimewa)

PASUNDAN EKSPRES - Sampai saat ini perang israel dan gaza terus terjadi bahkan 25.000 warga gaza tewas dibom israel, hamas telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mendesak perang segera dihentikan. 

Dari update yang kami dapatkan, ada total 25.100 warga sipil tewas sedang perang yang dimulai pada tanggal 7 oktober. 

Sedangkan dalam 24 jam setidaknya ada 178 orang tewas dan 293 yang terluka. Situasi yang semakin genting ini mengakibatkan dibeberapa pemukiman mengalami kekurangan makanan dan air. 

Hamas telah mengeluarkan seruan agar Israel segera menghentikan "agresinya" di wilayah Gaza, Palestina. Kelompok tersebut menekankan bahwa hanya rakyat Palestina yang memiliki hak untuk menentukan masa depan kantong Gaza.

Dalam dokumen yang diterbitkan oleh Hamas, berisi 16 halaman dan tersedia dalam bahasa Inggris dan Arab, kelompok tersebut secara resmi menjelaskan pandangannya. Ini merupakan dokumen publik pertama yang dikeluarkan oleh otoritas di wilayah Gaza tersebut.

Selain itu, Hams membernarkan serangan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan. Namun disebut pula bahwa ada sejumlah kesalahan yang terjadi. 

BACA JUGA:Soal Bangun Gaza, Israel Tolak Syarat dari Arab Saudi

Tetapi Hamas menegaskan serangan etrsebut merupakan langkah yang memang harus diperlukan. Hal tersebut menjadi respon normal untuk menghadapi semua konspirasi israel terhadap rakyat Palestina. 

"Hamas mendesak segera penghentian agresi Israel di Gaza, kejahatan dan pembersihan etnis yang dilakukan terhadap seluruh penduduk Gaza," ujarnya dikutip AFP, Senin (22/1/2024).

"Kami menekankan bahwa rakyat Palestina mempunyai kapasitas untuk memutuskan masa depan mereka dan mengatur urusan dalam negeri mereka," tambahnya.

"Tidak ada pihak di dunia ini yang berhak mengambil keputusan atas nama mereka," tegas Hamas lagi.

"Karena runtuhnya sistem keamanan dan militer Israel dengan cepat, dan kekacauan yang terjadi di sepanjang wilayah perbatasan dengan Gaza," ujar Hamas.

Berita Terkait