PASUNDAN EKSPRES - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dirinya menolak adanya pembentukan negara Palestina pascaperang sebagai syarat dari Arab Saudi untuk membantu rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur akibat diserbu Israel.
Dilansir dari Times of Israel, Jumat (19/1/2024), Netanyahu dikabarkan tidak siap jika harus membiarkan Palestina menjadi negara merdeka.
Namun, hal tersebut adalah syarat yang diberikan oleh Arab Saudi, yang diminta berkontribusi untuk membangun Gaza kembali.
Menurutlaporan dari NBC News ini, Pangeran Saudi Mohammed bin Salman sempat menawarkan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai komitmen Saudi untuk membangun Gaza.
Namun syaratnya adalah Palestina harus merdeka terlebih dahulu. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dikabarkan mencari kesepakatan dengan Pangeran MBS serta empat pemimpin negara Arab lainnya untuk membangun kembali Jalur Gaza, pascaperang.
Dilansir dari Middle East Monitor, para pemimpin Arab disebut sepakat untuk mendukung pemerintahan baru Palestina yang telah direformasi untuk mengamankan Gaza.
Sementara itu, Gedung Putih menegaskan kembali komitmen Presiden AS Joe Biden soal Two State Solution atau Solusi Dua Negara dalam mengatasi konflik Palestina dan Israel.
“Tidak ada perubahan soal keinginan Presiden Biden bahwa Solusi Dua Negara adalah yang terbaik, tidak hanya bagi rakyat Israel tapi juga tentu bagi rakyat Palestina,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby.
Yang terbaru, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merangsek masuk ke Kota Khan Younis di Gaza selatan dan langsung menggempur sejumlah wilayah di mana masih ada beberapa rumah sakit yang beroperasi.
Mereka menuding para pejuang Hamas bersembunyi di rumah sakit.Penduduk Khan Younis mengatakan bahwa pertempuran terjadi di dekat Rumah Sakit Nasser, salah satu rumah sakit terbesar yang masih beroperasi di wilayah tersebut.
“Apa yang terjadi di Khan Younis sekarang benar-benar gila. Israel membombardir kota dari segala arah, udara dan darat,” kata seorang warga Palestina bernama Abu El-Abed, yang mengungsi dari utara ke Khan Younis.
(nym)