Internasional

AstraZeneca akan Menarik Vaksin COVID-19 secara Global, Buntut Kasus tentang Efek Samping yang Berbahaya?

AstraZeneca akan Menarik Vaksin COVID-19 secara Global, Buntut Kasus tentang Efek Samping yang Berbahaya?

PASUNDAN EKSPRES - AstraZeneca akan menarik vaksin COVID-19 secara global karena penurunan permintaan. AstraZeneca mengumumkan bahwa mereka telah memulai proses penarikan vaksin COVID-19 di seluruh dunia.

Penarikan ini dilakukan karena adanya surplus vaksin yang telah diperbarui sejak dimulainya pandemi. 

AstraZeneca akan Menarik Vaksin COVID-19

Vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford tidak lagi dapat digunakan di Uni Eropa setelah perusahaan tersebut secara sukarela menarik izin pemasarannya, yang mulai berlaku hari ini.

Terdapat rencana serupa untuk menarik izin pemasaran vaksin tersebut di negara-negara lain yang sebelumnya telah memberikan persetujuan, termasuk Inggris.

"Karena beberapa varian vaksin COVID-19 telah dikembangkan, maka ada surplus vaksin terbaru yang tersedia," kata perusahaan tersebut, dilansir dari Reuters, Rabu, (8/5/2024). 

Mereka menambahkan bahwa hal ini telah menyebabkan penurunan permintaan untuk Vaxzevria yang kini tidak lagi diproduksi atau dipasok.

BACA JUGA: Trending "ALL EYES ON RAFAH" di X: Sindir Media Internasional yang "Tutup Mata" atas Serangan Militer Israel

BACA JUGA: Sungguh Mulia Dua Saudara di Swedia Ciptakan Palestine Cola, Uang Penjulan di Sumbangkan ke Palestina 

Vaksin yang sebelumnya dipuji sebagai "kemenangan bagi sains Inggris" telah menjadi perhatian utama dalam beberapa bulan terakhir karena efek samping yang sangat langka.

Menurut laporan media, produsen obat Inggris-Swedia ini sebelumnya mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin tersebut dapat menyebabkan efek samping seperti pembekuan darah dan penurunan jumlah trombosit darah.

Perusahaan telah mengajukan permohonan untuk menarik vaksin tersebut pada tanggal 5 Maret, dan permohonan tersebut mulai berlaku pada tanggal 7 Mei.

Setelah mengalami perlambatan pertumbuhan akibat penurunan penjualan obat COVID-19, AstraZeneca, perusahaan yang terdaftar di London, telah beralih ke vaksin virus syncytial pernapasan dan obat obesitas melalui beberapa kesepakatan tahun lalu.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua