Internasional

Biden Beri Ultimatum Kepada Netanyahu: Lindungi Warga Gaza atau Tidak

Biden Beri Ultimatum Kepada Netanyahu: Lindungi Warga Gaza atau Tidak

PASUNDAN EKSPRES - Biden beri ultimatum kepada Netanyahu terkait perlindungan warga sipil Gaza. Pada hari Kamis, (4/4/2024) Presiden AS Joe Biden memberikan ultimatum kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas.

Ultimatum tersebut berisi permintaan untuk melindungi warga sipil Palestina dan pekerja bantuan asing di Gaza. Biden mengancam akan mengurangi dukungan AS kepada Israel dalam perang mereka melawan militan Hamas jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Biden Beri Ultimatum Kepada Netanyahu

Pesan tersebut diungkapkan setelah berbulan-bulan AS mengeluarkan seruan kepada Israel untuk mengubah taktik militer mereka, yang telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga Palestina.

Hal tersebut berkaitan dengan serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan dari World Central Kitchen (WCK) dan memicu reaksi kemarahan di seluruh dunia. Israel sendiri mengaku bahwa serangan tersebut adalah sebuah kesalahan.

Gedung Putih tidak secara tegas menyebutkan langkah apa yang diinginkan dari Netanyahu, atau tindakan apa yang akan diambil jika langkah tersebut tidak diikuti.

Namun, menurut para analis, ancaman tersiratnya mungkin mencakup penundaan pengiriman senjata AS ke Israel atau pengurangan dukungan AS dalam forum PBB.

BACA JUGA: Korban Luka-luka Gempa Taiwan Mencapai 1.000 Orang, Upaya Penyelamatan terus Dilakukan

BACA JUGA: Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Terakhir, Satu Orang Dinyatakan Tewas

Menurut Dennis Ross yang dikutip dari Reuters, seorang diplomat berpengalaman AS yang saat ini bekerja di Washington Institute for Near East Policy, ia mengatakan, "Presiden, pada dasarnya, mengatakan penuhi kebutuhan kemanusiaan ini atau saya tidak akan punya pilihan selain mengkondisikan bantuan (militer)." 

Biden yang akan mencalonkan diri kembali pada bulan November nanti, menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan tekanan untuk mengendalikan Netanyahu dari anggota Partai Demokrat progresif. Sampai saat ini, Netanyahu telah menolak untuk menyetujui persyaratan terkait pengiriman senjata.

Perang dimulai pada 7 Oktober tahun lalu, dan lebih dari 33.000 warga Palestina telah tewas, di mana sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak. 

Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Biden meminta Israel untuk menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkret, dan terukur untuk mengatasi kerugian yang dialami oleh warga sipil, penderitaan kemanusiaan dan keselamatan para pekerja yang membantu. 

Pada Kamis malam, hanya beberapa jam setelah panggilan tersebut, pemerintah Israel mengumumkan sejumlah langkah untuk meningkatkan aliran bantuan ke Gaza.

Langkah-langkah tersebut meliputi pembukaan pelabuhan Ashdod dan penyeberangan Erez ke Gaza utara, serta peningkatan pengiriman bantuan dari Yordania. Meskipun demikian, belum jelas apakah langkah-langkah tersebut akan memenuhi tuntutan yang diajukan oleh AS.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua