Internasional

Kalian Harus Tahu Ini Dalang Akar Konflik Antara Israel dan Palestina!

Kalian Harus Tahu Ini Dalang Akar Konflik Antara Israel dan Palestina! (Sumber Foto detikNews)

PASUNDAN EKSPRES- Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi salah satu isu yang paling rumit dan memicu ketegangan di tingkat internasional.

Namun, untuk memahami akarnya, kita perlu melihat ke belakang sejarah, dan salah satu titik awalnya adalah kebijakan Inggris.

Pada tahun 1917, Inggris membuat Perjanjian Balfour, yang menjanjikan tanah Palestina kepada kelompok Yahudi sebagai tanah air bagi mereka.

Saat itu, Palestina masih merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman, dan kesepakatan ini menyebabkan konflik dengan komunitas lokal yang sudah ada di sana.

Tidak hanya itu, sebelum Perjanjian Balfour, Inggris telah berkomunikasi dengan Syarif Husein, penguasa Makkah pada saat itu.

Mereka menjanjikan kekuasaan di wilayah Arab, termasuk Palestina, asalkan Husein bersedia memimpin perlawanan terhadap Kekaisaran Ottoman.

Ini menunjukkan bahwa kebijakan Inggris pada saat itu telah menciptakan janji yang bertentangan, memperumit situasi di Timur Tengah.

Ketika Kekaisaran Ottoman runtuh setelah Perang Dunia I, wilayah Palestina akhirnya jatuh ke tangan Inggris.

Sebelumnya, Palestina telah menjadi rumah bagi berbagai kelompok agama, termasuk Kristen, Yahudi, dan Muslim, yang hidup berdampingan dengan relatif damai.

Namun, setelah kedatangan Inggris, strategi politik mereka memecah belah masyarakat, mirip dengan apa yang mereka lakukan dalam kolonisasi lainnya.

Dengan cara yang mirip dengan strategi yang digunakan dalam menjajah wilayah lain, Inggris menerapkan politik adu domba di Palestina.

Ini menciptakan ketegangan antara komunitas Kristen, Yahudi, dan Muslim yang sebelumnya hidup berdampingan secara damai.

Dengan demikian, keselarasan yang ada sebelumnya mulai berubah menjadi ketegangan yang meningkat.

Dari sudut pandang sejarah, konflik Israel-Palestina tidak dapat dipahami secara menyeluruh tanpa mempertimbangkan peran Inggris.

Kebijakan mereka dalam memberikan janji yang bertentangan kepada berbagai pihak telah menciptakan dasar yang rapuh bagi konflik yang terus berlanjut hingga hari ini.

Dengan memahami sejarah ini, kita dapat melihat bahwa solusi untuk konflik ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang akarnya dan upaya bersama untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

Langkah-langkah menuju rekonsiliasi dan penyelesaian konflik harus mempertimbangkan pengaruh sejarah ini serta kebutuhan dan aspirasi semua pihak yang terlibat.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua