Internasional

Indomie Jadi Penyebab Angka Kehamilan Remaja di Ghana Ko Bisa?

Indomie Jadi Penyebab Angka Kehamilan Remaja di Ghana Ko Bisa? (Sumber Foto Terkini.id)
Indomie Jadi Penyebab Angka Kehamilan Remaja di Ghana Ko Bisa? (Sumber Foto Terkini.id)

PASUNDAN EKSPRES- Ghana, sebuah negara yang kaya akan budaya dan sejarahnya, juga menghadapi tantangan yang kompleks, termasuk tingginya angka kehamilan remaja dan kemiskinan yang memprihatinkan.

Namun, di tengah berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi sosial-ekonomi ini, ada elemen tak terduga yang turut berperan, yaitu mie instan Indomie.

Menurut Star Ghana Foundation, angka kemiskinan di Ghana meningkat signifikan setelah terpukul oleh pandemi.

Tingginya tingkat kemiskinan ini tidak hanya menciptakan ketidakstabilan ekonomi, tetapi juga mengakibatkan banyak remaja perempuan Ghana terjun ke dalam bisnis yang kurang pantas demi memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Dalam dunia bisnis tak resmi di Ghana, Indomie menjadi salah satu alat transaksi yang paling umum. Seorang pelanggan pria, saat bernegosiasi dengan pasangannya, seringkali menjanjikan untuk membayar dengan membelikan Indomie.

Situasi ini menciptakan sebuah konvensi yang lucu, di mana seorang pria akan berkata kepada pasangannya, "Neng, mau Abang beliin Indomie gak? Tapi kasih yang enak dulu ya, hehe." Fenomena ini menjadi semacam kode di antara mereka.

Menurut laporan dari Deana, karena banyaknya keluarga miskin di Ghana, para orang tua sering mendorong anak-anak mereka untuk menerima transaksi yang melibatkan Indomie.

Mereka percaya bahwa pria yang mampu membelikan Indomie bagi anak-anak mereka mungkin juga bisa membantu secara finansial.

Sehingga, di mata mereka, pria yang sanggup menyediakan Indomie bagi anak-anak mereka merupakan potensi pendamping hidup yang baik.

Fenomena ini mencapai titik di mana kata "Indomie" di Ghana bukan lagi sekadar merek mie instan, tetapi juga menjadi kata ganti untuk mengajak pasangan ke hotel atau tempat tinggal sementara.

Ketika seorang pria mengajak seorang wanita dengan mengatakan, "Indomie yuk," hal tersebut secara tersirat menyiratkan tawaran untuk berkumpul lebih intim.

Namun, kita tidak boleh menyalahkan semata-mata mie instan Indomie untuk kondisi sosial yang rumit ini.

Masalah kemiskinan dan kehamilan remaja memiliki akar yang lebih dalam, termasuk kurangnya akses pendidikan seksual yang memadai, ketimpangan gender, dan ketidakstabilan ekonomi secara umum.

Diperlukan upaya serius dari pemerintah, LSM, dan masyarakat sipil untuk mengatasi masalah yang mendasari ini.

Edukasi tentang kesehatan reproduksi, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan pembangunan infrastruktur yang inklusif harus menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk menciptakan Ghana yang lebih berkelanjutan dan adil bagi semua warganya.

Berita Terkait