PASUNDAN EKSPRES - Khawatir rantai pasokan global terganggu setelah terjadinya kecelakaan kapal kargo yang menabrak jembatan Baltimore.
Ada kekhawatiran tentang kemungkinan terganggunya rantai pasokan global setelah terjadi kecelakaan di mana sebuah kapal kontainer menabrak jembatan di kota Baltimore, Amerika Serikat.
Pada Selasa dini hari waktu Amerika Serikat, kapal bernama Dali menabrak kolom penyangga Jembatan Francis Scott Key, yang mengakibatkan runtuhnya jembatan tersebut.
Khawatir Rantai Pasokan Global Terganggu
Jembatan ini terletak di pintu masuk Pelabuhan Baltimore, yang merupakan pelabuhan tersibuk di Amerika Serikat untuk ekspor mobil. Akibat kejadian ini, enam orang dilaporkan hilang dan diduga tewas.
Operasi pencarian dan penyelamatan oleh Penjaga Pantai Amerika Serikat telah dihentikan dan misi pemulihan telah dimulai.
Fokus saat ini adalah pada penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, dan tim ahli keselamatan transportasi berencana naik ke kapal untuk mengambil perekam data yang ada.
Para pejabat telah mengumumkan bahwa lalu lintas maritim melalui pelabuhan tersebut akan dihentikan sementara hingga pemberitahuan selanjutnya.
Pelabuhan Baltimore, yang merupakan arus lalu lintas lebih dari 47 juta ton kargo asing, akan menghentikan operasinya untuk jangka waktu yang belum ditentukan.
BACA JUGA: Enam Pekerja Diduga Tewas setelah Kapal Kargo Robohkan Jembatan Baltimore
BACA JUGA: Inilah Dia 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Rusia yang Terafiliasi ISIS
Dalam wawancara dengan BBC, Marco Forgione, Direktur Jenderal The Institute of Export and International Trade yang mewakili bisnis Inggris yang terlibat dalam perdagangan internasional, mengungkapkan bahwa penangguhan tersebut akan memiliki dampak yang signifikan pada rantai pasokan global.
Forgione mengatakan bahwa keputusan ini akan menciptakan efek domino yang dapat mempengaruhi kelancaran aliran barang di seluruh dunia.
"Lebih dari 750.000 mobil dan kendaraan melintasi Baltimore pada tahun lalu," katanya kepada Radio 4's The World Tonight.
"Itu adalah merek-merek besar AS dan merek-merek Inggris dan Uni Eropa, mulai dari General Motors dan Ford hingga [Jaguar Land Rover], Nissan, Fiat, dan Audi," tambahnya.
Selain dampak pada lalu lintas maritim, Pelabuhan Baltimore secara langsung menghidupi sekitar 15.000 pekerja dan mendukung sekitar 140.000 pekerjaan lainnya.
Namun, setelah kecelakaan tersebut, perusahaan pelayaran terkemuka Denmark, Maersk, yang mengangkut kargo dengan kapal Dali, mengumumkan bahwa mereka tidak akan menggunakan Pelabuhan Baltimore dalam semua layanan mereka di masa depan.
Selain itu, beberapa perusahaan kereta api dan industri batu bara juga telah memberi peringatan kepada pelanggan mereka mengenai potensi gangguan dalam ekspor batu bara sebagai akibat dari kejadian ini.
Hal ini menunjukkan bahwa insiden tersebut memiliki dampak yang luas terhadap sektor ekonomi yang terkait dengan pelabuhan dan perdagangan di wilayah tersebut.
(ipa)