PASUNDAN EKSPRES - Banyak orang mungkin pernah mendengar lansia mengeluhkan nyeri dan pembengkakan pada sendi akibat serangan asam urat. Namun, apa yang membuat kondisi ini lebih umum terjadi pada lansia dibandingkan kelompok usia lainnya? Ternyata, berbagai faktor seperti pola makan, kondisi medis, dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko lansia mengalami asam urat.
Seiring bertambahnya usia, banyak lansia mengalami kesulitan dalam menjaga berat badan ideal, yang dapat berujung pada obesitas. Kondisi ini mempengaruhi kemampuan ginjal dalam membuang kelebihan asam urat dari tubuh. Asam urat yang tidak dapat dikeluarkan dengan baik akan menumpuk di persendian, menyebabkan peradangan dan nyeri. Selain itu, lansia sering kali mengonsumsi obat diuretik jangka panjang untuk mengelola kondisi seperti tekanan darah tinggi. Obat ini, meskipun bermanfaat, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Tak hanya itu, setelah menjalani operasi atau mengalami cedera, tubuh lansia memerlukan waktu lebih lama untuk pulih, yang kadang kala memicu serangan asam urat. Pola makan yang tinggi purin, seperti konsumsi daging merah, makanan laut, dan jeroan, juga berperan besar dalam meningkatkan risiko. Ditambah lagi, kebiasaan mengonsumsi alkohol semakin memperparah keadaan.
Selain faktor-faktor tersebut, kondisi medis lain yang sering dialami lansia, seperti diabetes, hipertensi, trigliserida tinggi, serta kerusakan ginjal, juga dapat memperburuk risiko serangan asam urat. Mengingat dampak serius yang dapat ditimbulkan, mulai dari nyeri sendi hingga peradangan kronis, penting bagi lansia untuk lebih waspada.
Untuk mencegah serangan asam urat, perubahan gaya hidup sangat dianjurkan. Lansia sebaiknya membatasi konsumsi makanan tinggi purin dan makanan manis, serta menghindari alkohol. Olahraga rutin dan manajemen berat badan yang baik juga memainkan peran penting dalam pencegahan. Selain itu, meningkatkan asupan air putih dapat membantu ginjal bekerja lebih efektif dalam membuang kelebihan asam urat.
Stres juga bisa menjadi pemicu asam urat, sehingga latihan relaksasi seperti meditasi dan yoga disarankan. Olahraga ringan perlu dipilih dengan hati-hati untuk menghindari penumpukan asam laktat di otot, yang dapat menghambat pembuangan asam urat. Lansia juga dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi serat dari buah dan sayuran guna mendukung kesehatan keseluruhan.
Selain itu, lansia yang telah didiagnosis dengan asam urat sebaiknya rutin memeriksakan kadar asam urat mereka dan meminum obat sesuai anjuran dokter untuk mencegah serangan. Berdasarkan rekomendasi Mayo Clinic, kadar asam urat ideal bagi lansia adalah di bawah 6,0 mg/dL.
Dengan upaya pencegahan yang tepat, lansia dapat mengurangi risiko serangan asam urat yang menyakitkan dan menjaga kualitas hidup mereka tetap optimal. Pencegahan dan penanganan yang baik tidak hanya akan membantu mengurangi nyeri dan peradangan, tetapi juga menjaga mobilitas dan kemandirian lansia dalam menjalani aktivitas sehari-hari.