PASUNDAN EKSPRES - Simak selengkapnya informasi mengenai apa itu hari raya Nyepi yang merupakan hari raya bagi umat Hindu.
Umat Hindu di Indonesia kini tengah melaksanakan hari raya Nyepi yang jatuh pada hari ini Sabtu, 29 Maret 2025.
Melansir dari laman Dinas Kebudayaan Pemkab Buleleng, hari raya Nyepi adalah hari pergantian tahun Saka (Isakawarsa) yang dirayakan setiap satu tahun sekali yang jatuh pada sehari sesudah tileming kesanga pada tanggal 1 sasih Kedasa.
Nyepi berasal dari kata "sepi" yang berarti sunyi atau senyap. Oleh karena itu, umat Hindu akan berdiam di dalam rumah untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan, Sang Hyang Widhi Wasa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).
Adapun tujuan perayaan Nyepi adalah untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menyucikan Bhuana Alit (diri manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).
Salah satu tempat di Indonesia yang paling identik dengan perayaan Nyepi adalah Bali.
Selama Hari Nyepi, umat Hindu harus berdiam diri di rumah bahkan tidak diperkenankan untuk menyalakan cahaya dan api.
Sebelum melaksanakan hari raya Nyepi, umat Hindu sebelumnya melaksanakan serangkaian upacara adat untuk menyambut hari suci ini.
Berikut rangkaian upacara adat untuk menyambut Hari Raya Nyepi yang dilansir dari laman resmi Kemenparekraf RI.
Rangkaian Acara Hari Raya Nyepi
1. Upacara Melasti
Ritual pertama yang mengawali perayaan Nyepi di Bali adalah ritual Melasti. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan Nyepi.
Biasanya ritual Melasti dilakukan di pura yang berada di dekat laut. Salah satu rangkaian Nyepi di Bali ini berlangsung tiga atau empat hari sebelum ritual Nyepi diadakan.
2. Tawur Kesanga
Setelah Melasti, rangkaian perayaan Nyepi di Bali dilanjutkan dengan Tawur Kesanga atau Mecaru. Tradisi ini biasanya dilaksanakan H-1 sebelum perayaan Nyepi.
Tawur Kesanga identik dengan pawai festival ogoh-ogoh. Bagi masyarakat Hindu Bali, ogoh-ogoh merupakan representasi dari sifat buruk dan jahat manusia.
Oleh karena itu, di akhir perayaan ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol pembersihan sifat jahat manusia yang dilenyapkan dalam ritual Nyepi.
3. Upacara Ngembak Geni
Ngembak Geni merupakan rangkaian upacara terakhir sehari setelah Nyepi yang menandakan manusia sudah boleh beraktivitas seperti biasa dan berakhirnya Hari Raya Nyepi.
Aturan saat Merayakan Nyepi
Melansir dari laman Dinas Kebudayaan Pemkab Buleleng, berikut beberapa aturan yang harus diperhatikan saat merayakan Hari Raya Nyepi yaitu:
1. Amati Geni, yaitu pantangan bagi umat Hindu untuk menyalakan api, listrik, cahaya, atau unsur lain yang identik dengan sifat amarah seperti api.
2. Amati Lelanguan, yaitu larangan untuk berfoya-foya atau bersenang-senang secara berlebihan saat perayaan Nyepi.
3. Amati Lelungan, yaitu larangan untuk bepergian sekaligus anjuran untuk berdiam di dalam rumah.
4. Amati Karya, yaitu larangan untuk bekerja selama Hari Raya Nyepi selama 24 jam.
(inm)