PASUNDAN EKSPRES - Niat puasa qadha Ramadhan berperan penting sebelum umat Islam melakukan penggantian puasa yang tertinggal selama bulan Ramadhan, terutama bagi individu yang meninggalkannya karena alasan yang diperbolehkan oleh syariat atau kondisi tertentu yang memaksa.
Seperti yang dikutip dari detikhikmah pada Jumat 22 Maret 2024, merujuk pada karya KH. Muhammad Habibilillah, "Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-Hari", puasa qadha adalah upaya untuk mengganti puasa yang seharusnya dilaksanakan namun terlewatkan karena situasi yang tidak terduga.
Menurut hukum Islam, ada enam kondisi yang memungkinkan seseorang untuk membatalkan puasa wajib selama bulan Ramadhan, yakni:
- Sakit
- Dalam perjalanan yang jauh
- Hamil atau menyusui
- Usia lanjut
- Pekerjaan berat
- Wanita yang sedang mengalami menstruasi atau nifas
Bagi mereka yang tidak berpuasa pada bulan Ramadhan dengan alasan yang dibenarkan oleh syariat, diwajibkan untuk mengganti puasa qadha Ramadhan pada waktu yang lain.
Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Penafsirannya
Puasa qadha Ramadhan merupakan upaya mengganti puasa yang tertinggal pada bulan Ramadhan.
Dalam pelaksanaannya, niat puasa qadha haruslah tulus dan bertujuan untuk beribadah serta menunaikan kewajiban kepada Allah SWT.
Niat puasa qadha Ramadhan dapat dilafalkan oleh seorang Muslim yang berniat untuk mengganti puasa yang tertinggal di bulan Ramadhan.
Niat tersebut dapat diucapkan pada malam hari atau saat sahur sebelum adzan subuh, dan dibawah ini adalah doa niat puasa qadha.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu soumaghadin 'an qadha'i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta'ala.
Artinya: Saya berniat untuk mengganti puasa bulan Ramadhan besok karena Allah ta'ala.
Tata cara Puasa Qadha Ramadhan
Puasa qadha dilakukan seperti puasa pada umumnya, dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan waktu berbuka saat maghrib tiba. Berikut ini adalah tata cara puasa qadha yang disarankan:
1. Membaca niat puasa qadha Ramadhan pada malam hari atau sebelum fajar.
2. Melaksanakan sahur, sebagai sunnah puasa yang mendatangkan pahala dan berkah dari Allah SWT serta membantu dalam menjalankan ibadah puasa.
3. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau hubungan suami-istri, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
4. Berbuka ketika matahari terbenam atau waktu Maghrib.
Hukum Puasa Qadha Ramadhan
Puasa qadha Ramadhan diwajibkan bagi setiap Muslim yang tidak mampu menjalankan puasa pada bulan Ramadhan.
Ini sesuai dengan ayat Al-Baqarah ayat 184 yang menyatakan kewajiban mengganti puasa yang terlewatkan.
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Batas Waktu Puasa Qadha Ramadhan
Menurut "10 Formula Dasar Islam: Konsep dan Penerapannya" oleh Gamar Al-Haddar, batas waktu untuk meng-qadha puasa Ramadhan adalah sebelum datangnya bulan Ramadhan berikutnya.
Jika melewati bulan Ramadhan berikutnya, tetap diwajibkan untuk puasa dan membayar fidyah.
Puasa qadha dilakukan sesuai dengan jumlah hari puasa yang tertinggal selama bulan Ramadhan.
Sebagai contoh, jika seseorang tidak berpuasa selama 7 hari, maka dia harus menggantinya selama 7 hari.
Itulah informasi terkait niat puasa qadha Ramadhan. Semoga bermanfaat dan selamat menunaikan ibadah puasa.
(hil/hil)