Lifestyle

iPhone = Sultan? Yuk, Bongkar Stigma Punya iPhone Sama dengan Orang Kaya!

iPhone = Sultan? Yuk, Bongkar Stigma Punya iPhone Sama dengan Orang Kaya!
iPhone = Sultan? Yuk, Bongkar Stigma Punya iPhone Sama dengan Orang Kaya!

PASUNDAN EKSPRES- Oke, cuy, belakangan ini iPhone lagi rame banget dibahas di Indonesia gara-gara mereka baru aja launch iPhone 16.

Tapi kali ini gue nggak mau bahas spesifikasi atau review iPhone-nya.

Yang pengen gue omongin adalah stigma yang berkembang di masyarakat "punya iPhone atau produk Apple sama dengan kaya atau Sultan." 

Stigma ini pasti udah nggak asing lagi buat kalian, kan?

Nah, kenapa sih iPhone dan produk Apple bisa dianggap sebagai simbol status sosial?

Buat yang belum tahu, simbol status itu adalah tanda-tanda yang bikin seseorang beda dari yang lain.

Contohnya, mobil mewah, rumah, jam tangan mahal, sepatu branded, dan sebagainya.

Simbol status ini biasanya keliatan dari cara berpakaian, lingkungan pergaulan, sampai cara ngabisin waktu luang.

Menurut sosiologi, ada dua jenis status: "Ascribed Status" yang didapetin dari lahir, kayak anak bangsawan yang otomatis juga dianggap bangsawan.

Sedangkan yang kedua adalah "Achieved Status", yaitu status yang diperoleh dari usaha sendiri, entah itu kerja keras, pencapaian, atau prestasi yang diraih.

Nah, hubungannya dengan Apple gimana? Kenapa iPhone sering dianggap sebagai simbol status orang kaya?

Bahkan, menurut laporan dari University of Chicago dan National Bureau of Economic Research, punya iPhone sering dikaitkan sama status ekonomi tinggi.

Mereka bilang, kalau ada seseorang yang punya iPhone, besar kemungkinan orang itu masuk kategori ekonomi atas.

Tingkat akurasi prediksi ini bisa mencapai 69%, loh. Hmm, cukup menarik ya!

Salah satu alasan kenapa iPhone dianggap simbol orang kaya adalah karena harganya yang nggak main-main.

Produk Apple, seperti yang kita tahu, memang nggak ada yang murah.

Misalnya, harga iPhone 7 dulu mulai dari $649, sekarang harganya bisa naik 54%!

Belum lagi produk lain kayak Mac Mini yang harganya naik 60%. Jadi, Apple bukan cuma bikin gadget, tapi juga bikin identitas sosial buat para penggunanya.

Alasan lainnya adalah cara marketing Apple yang super smart. Mereka selalu menampilkan produk mereka sebagai barang premium, eksklusif, dan simpel.

Branding minimalis ini emang sengaja dibikin untuk menunjukkan kalau produk Apple itu punya kelas tersendiri.

So, nggak heran kalau produk ini sering dianggap sebagai barang mewah, meskipun nggak semua yang punya iPhone beneran kaya.

Ngomong-ngomong soal iPhone, banyak juga loh yang belinya pake cara kredit atau bahkan sampe gadai barang.

Jadi, sebenernya nggak semua pengguna iPhone itu kaya. Ada yang beli cuma buat ngejar gengsi doang, tapi nggak ngerti gimana maksimalin fitur-fitur canggihnya.

Intinya, sih, gue pribadi nggak setuju sama stigma ini. Karena, jujur aja, nggak semua user iPhone itu kaya atau sukses.

Kadang, ada juga yang cuma ikut-ikutan tren biar nggak ketinggalan alias FOMO.

So, kalau lo beli iPhone atau produk apa pun, pastiin belinya sesuai kebutuhan, ya, bukan cuma buat gengsi.

Gimana menurut kalian? Setuju nggak iPhone dianggap sebagai simbol status orang kaya? Share pendapat kalian di kolom komen, ya!

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua