PASUNDAN EKSPRES- Kamu pernah nggak sih ngerasa udah bulan ketujuh ngerjain skripsi, tapi progress-nya 0?
Seperti yang dialami banyak orang, kita sering kali keasyikan scrolling Instagram, TikTok, atau YouTube tanpa sadar waktu habis begitu saja.
Semua aktivitas harian berantakan, kamar nggak rapi, baju numpuk belum dicuci, dan tanggung jawab yang harusnya kelar malah terlewat.
Lebih parahnya lagi, kamu mungkin ngerasa lebih nyaman sama smartphone dari pada ngobrol langsung sama temen di sebelahmu. Sounds familiar?
Kalau kamu merasa selalu pengen scrolling media sosial atau main game sampai lupa waktu, bisa jadi kamu udah kecanduan smartphone dan media sosial.
Keluargamu pun mungkin udah sering negur karena kebiasaan rebahan sambil mantengin HP terus-terusan.
Nah, salah satu cara buat ngatasin ini adalah dengan melakukan dopamine detox.
Apa Itu Dopamine dan Mengapa Kita Bisa Kecanduan?
Dopamine adalah zat kimia di otak yang bikin kita ngerasa senang. Setiap kali kamu ngelakuin sesuatu yang menyenangkan seperti ngopi, scrolling medsos, atau main game, kadar dopamine di otak bakal naik.
Masalahnya, kalau kebiasaan ini terus-terusan dilakukan, otak kita bisa "ketagihan" dan akhirnya candu.
Itulah sebabnya, scrolling medsos bisa terasa lebih menggiurkan daripada ngerjain tugas.
Kalau kadar dopamine terlalu tinggi, kita bakal susah fokus dan jadi lebih malas ngelakuin aktivitas lain yang lebih berat.
Contoh simpel, kamu pasti lebih milih nonton video lucu di TikTok daripada olahraga, kan?
Solusi Dopamine Detox
Dopamine detox adalah proses untuk nge-reset otak biar nggak terlalu bergantung sama aktivitas yang bikin candu, kayak scrolling medsos, main game, atau makan junk food.
Detox ini nggak berarti kita ngehapus dopamine dari tubuh, tapi kita ngekontrol kadar dopamine biar nggak kebanyakan.
Caranya simpel kurangi atau hentikan sejenak aktivitas yang memicu dopamine tinggi, seperti media sosial atau game, dan ganti dengan aktivitas yang lebih positif.
Misalnya, daripada main game selama 3 jam, coba olahraga selama 30 menit.
Atau ganti scrolling medsos dengan membaca buku. Dengan begini, kamu bakal bisa lebih fokus dan produktif.
Siapa yang Butuh Dopamine Detox?
Orang-orang yang merasa udah kecanduan dengan kesenangan instan dari hal-hal negatif.
Seperti terlalu banyak makan junk food, berbelanja online berlebihan, atau nonton video dewasa, adalah kandidat utama untuk melakukan dopamine detox.
Sekilas, beberapa dari aktivitas ini mungkin terlihat nggak berbahaya, tapi kalau dilakukan berlebihan, dampaknya bisa fatal bukan cuma buat kesehatan fisik, tapi juga mental.
Bagaimana Media Sosial dan Game Membuat Kita Kecanduan?
Platform media sosial dirancang biar kita terus-terusan pengen scrolling.
Dengan algoritma yang menyesuaikan konten sesuai minat kita, kita bakal lebih betah berlama-lama di platform tersebut.
Setiap kali kita nge-like, komentar, atau klik sesuatu, algoritma akan ngasih lebih banyak konten serupa yang bikin kita ketagihan.
Hal yang sama berlaku buat game. Setiap kali kita berhasil ngelewatin level atau ngalahin musuh, kita dapat "reward" berupa dopamine.
Akhirnya, kita bakal terus main buat ngejar sensasi yang sama. Perusahaan game dan media sosial ini paham banget gimana cara bikin kita kecanduan dan mereka sukses.
Kapan Mulai Dopamine Detox?
Pertanyaan utamanya berapa banyak waktu yang udah kamu habisin di depan layar HP?
Berapa banyak tanggung jawab penting yang udah terlewat karena kecanduan scrolling media sosial?
Kalau kamu mulai ngerasa kecanduan dan hidupmu semakin nggak produktif, mungkin udah saatnya buat mencoba dopamine detox. Yuk, mulai dari sekarang!
Detox ini bakal bantu kamu lepas dari candu, kembali fokus, dan tentunya bikin hidupmu lebih produktif!