PASUNDAN EKSPRES- Semangka kotak asal Jepang telah mencuri perhatian dunia dengan harganya yang luar biasa mahal, mencapai kisaran 1,2 juta sampai 2,4 juta rupiah per buah.
Namun, ketika ditelusuri lebih dalam, banyak yang bertanya-tanya mengapa harga semangka ini begitu tinggi padahal rasanya tidak sebanding?
Inilah mengapa semangka kotak, yang dikenal karena dagingnya berwarna putih dan kekurangan manis, menjadi subjek minat dan pertanyaan yang menarik.
Satu teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini adalah proses pembuatannya. Semangka kotak diproduksi dengan metode yang sangat khusus, dikenal sebagai metode "cetakan".
Dalam proses ini, semangka ditanam dalam cetakan khusus yang menghasilkan buah dengan bentuk kotak atau persegi panjang.
Namun, hal yang membedakan semangka ini dari semangka biasa adalah bahwa buah tersebut tidak memiliki kesempatan untuk matang secara sempurna.
Sebagai akibatnya, rasanya cenderung kurang manis dan sedikit kecut, membuatnya jauh dari standar rasa semangka yang biasa kita kenal.
Meskipun demikian, alasan utama di balik harga yang fantastis dari semangka kotak ini bukanlah kualitas rasanya, tetapi langkanya buah tersebut.
Hanya sekitar 200 buah semangka kotak yang diproduksi setiap tahun, dan ini merupakan hasil dari satu-satunya perusahaan paten yang menguasai teknologi pembuatannya, yaitu Zen Suci.
Selain itu, daya tahan semangka kotak yang luar biasa, dapat disimpan hingga 6 bulan lamanya, juga menjadi faktor yang menambah eksklusivitas dan daya tariknya di pasar.
Dengan demikian, harga tinggi dari semangka kotak tidak sepenuhnya didasarkan pada kualitas atau rasa buah itu sendiri, melainkan pada kesan eksklusifitas, langkanya pasokan, serta teknologi dan proses produksi yang terbatas.
Hal ini menciptakan fenomena di mana semangka kotak menjadi simbol status sosial dan keunikan, lebih dari sekadar buah yang enak atau bernutrisi.
Sebagai hasilnya, semangka kotak telah menjadi fenomena pasar yang menarik dan berharga, tidak hanya di Jepang tetapi juga di seluruh dunia.