PASUNDAN EKSPRES- Pernah kepikiran nggak kalau profesi penulis di Indonesia ternyata sedang berada di ujung tanduk? Yup, seorang pria bernama Muflih baru-baru ini bikin pernyataan yang cukup bikin kita mikir.
Dia bilang, kalau nggak ada perbaikan, profesi penulis bisa jadi tinggal kenangan alias punah di masa depan. Wah, kok bisa?
Masalahnya di Mana, Nih?
Salah satu alasan utama adalah rendahnya minat baca masyarakat kita. Kebayang nggak, lihat tulisan panjang aja udah bikin pusing, apalagi baca buku tebal?
Nggak heran sih, kalau data di tahun 2023 menunjukkan hanya 16 juta buku yang terjual di Indonesia, padahal jumlah penduduk kita 276 juta jiwa.
Bandingin sama Jepang deh, yang penjualan bukunya tembus 1 miliar lebih, meskipun penduduknya cuma 125 juta.
Literasi Lemah, IQ Nasional Kena Dampak
Muflih juga bilang, kalau budaya literasi rendah ini nggak cuma bikin profesi penulis terancam, tapi juga memengaruhi IQ nasional.
Soalnya, membaca itu kunci buat menambah wawasan dan meningkatkan kecerdasan.
Kalau kebiasaan ini nggak dibiasakan sejak dini, gimana generasi kita mau bersaing di era global?
Nah, harapan Muflih sih, semoga pemerintah di bawah kepemimpinan presiden baru bisa lebih serius bikin kebijakan yang mendukung peningkatan literasi.
Mulai dari pendidikan dasar, yuk ajak anak-anak buat cinta buku dan ilmu pengetahuan. Karena siapa tahu, dari situ muncul penulis-penulis keren yang bakal bikin literasi kita makin maju.
Jadi, sobat yuk kita mulai dari diri sendiri. Baca buku, tulis cerita, atau sekadar baca artikel online. Siapa tahu, kamu bisa jadi penyelamat profesi penulis di Indonesia.