Polisi Bongkar Sarang Narkoba di Kampung Bahari, Sita Puluhan Kg Sabu!

Polisi Bongkar Sarang Narkoba di Kampung Bahari, Sita Puluhan Kg Sabu!

Polisi Bongkar Sarang Narkoba di Kampung Bahari, Sita Puluhan Kg Sabu!

PASUNDAN EKSPRES- Kampung Bahari di Tanjung Priuk, Jakarta Utara, kembali menjadi sorotan setelah polisi melakukan penggerebekan besar-besaran di area yang dikenal sebagai "Kampung Narkoba" ini.

Operasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memberantas peredaran narkoba yang sudah mengakar di wilayah tersebut selama satu dekade terakhir.

Sejarah kelam Kampung Bahari sebagai sarang narkoba pertama kali mencuat pada 8 November 2013.

Pada saat itu, polisi berhasil menangkap dua pengedar narkoba berinisial JN dan HR yang merupakan warga kampung tersebut.

BACA JUGA: Kamu Harus Tau, Ini Bahayanya Tambang Nikel di Raja Ampat

Transaksi narkoba dilaporkan sering terjadi di Kampung Bahari, dengan pasokan ganja berasal dari berbagai daerah seperti Pulau Sumatera dan Jawa Barat.

Setahun kemudian, tepatnya pada 8 November 2014, polisi menggerebek Kampung Bahari untuk pertama kalinya.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap 36 orang dan menyita berbagai jenis narkoba, termasuk 300 gram sabu, 500 butir ekstasi, dan 2 kilogram ganja.

Penggerebekan terbaru pada Sabtu, 13 Juli 2024, menargetkan bedeng-bedeng di sepanjang rel yang memisahkan Kampung Bahari dan Kampung Muara Bahari.

BACA JUGA: 36 Sapi Kurban Presiden RI Dibagi di Jateng, Sekda: Bentuk Apresiasi Peternak Lokal

Area ini dikenal dengan sebutan "Texas," sementara bedeng-bedeng yang berdiri di pinggir rel dijuluki "Apotek" oleh warga setempat karena menjadi tempat transaksi dan konsumsi narkoba.

Bedeng-bedeng tersebut dibangun dengan menggunakan triplek dan dilapisi terpal berwarna biru.

Saat penggerebekan, polisi menemukan kamera CCTV yang diduga digunakan untuk memantau keluar masuknya orang ke bedeng.

Di dalam bedeng, ditemukan alas karpet, pendingin ruangan, alat sound system, dan kasur lipat, yang menunjukkan bahwa tempat tersebut disiapkan untuk kenyamanan pembeli narkoba.

Kombes Pol G. Arif Seti mengungkapkan bahwa para bandar narkoba di Kampung Bahari menggunakan drone untuk memantau wilayah mereka, termasuk mengawasi jika ada penggerebekan polisi.

Drone ini terhubung ke layar televisi yang digunakan para bandar untuk menghindari penangkapan.

Dalam penggerebekan kali ini, polisi berhasil mengamankan 31 orang dan menyita berbagai barang bukti, termasuk 103 kilogram sabu-sabu, 26 paket plastik kecil sabu-sabu, 12 timbangan digital, dua televisi dekoder, satu laptop, satu alat hitung uang, 11 alat hisap, satu senapan angin, empat air gun berikut gas CO2, 25 senjata tajam, satu drone, dan satu kotak petasan.

Meski Badan Narkotika Nasional telah berulang kali mengunjungi Kampung Bahari untuk melakukan program pemberdayaan, namun hingga kini upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan.


Berita Terkini

Tengok saja, bagaimana Presiden Prabowo menyambut Megawati seperti menyambut saudara yang telah lama tak bersua. (Dok Setneg)

Pojokan 255: Ketemu

11 jam yang lalu