Garuda Indonesia Delay Kembali Hingga Jemaah Tertahan 28 Jam, Kemenag: Tidak Profesional

Garuda Indonesia Delay Kembali Hingga Jemaah Tertahan 28 Jam, Kemenag: Tidak Profesional

Jemaah haji kloter BPN-09 mengalami delay penerbangan oleh Garuda Indonesia. (Foto: laman resmi Kemenag)

PASUNDAN EKSPRES - Kementerian Agama (Kemenag) kembali melayangkan protes keras kepada Garuda Indonesia atas delay penerbangan yang dialami jemaah haji hingga tertahan 28 jam.

Diketahui, jemaah haji kelompok terbang (kloter) 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09) mengalami keterlambatan penerbangan atau delay oleh maskapai Garuda Indonesia.

Delay penerbangan yang dialami jemaah BPN-09 ini memakan waktu hingga 28 jam.

Insiden delay penerbangan dalam fase pemulangan jemaah haji Indonesia ini bukanlah kejadian pertama kalinya.

BACA JUGA: Jaksa Ungkap Dugaan Budi Arie Terima 50 Persen dari Praktik Mafia Akses Situs Judi Online, Jumlahnya Per Bulan Sampai Rp2 M

Sebelumnya, jemaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga mengalami delay selama 12 jam pada 25 Juni lalu.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menilai performance Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk seiring delay penerbangan yang terus berulang.

"Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus. Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional," ucap Hilman di Jakarta, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, Selasa (9/7).

Atas kejadian ini, Hilman menyebut, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia dalam penerbangan jemaah haji di tahun selanjutnya.

BACA JUGA: PLN Resmi Tawarkan Promo Tambah Daya Listrik Diskon 50% di Bulan Mei 2025, Ini Syarat dan Cara Dapatkannya

Sebagai informasi, sebanyak 324 jemaah BPN-09 berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang seharusnya dijadwalkan pulang ke Tanah Air, pada 6 Juli 2024, pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS). 

Mereka sudah berada di bus dan siap ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah saat diinformasikan adanya delay penerbangan dan baru akan diterbangkan pada Minggu, 7 Juli 2024, sekitar pukul 17.40 WAS (Waktu Arab Saudi).

"Pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia juga sering mendadak. Bahkan jemaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo kalau ada delay. Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak profesional," ujarnya.

"Delay semacam ini membuat jemaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfo kalau ada delay. Ini kan melelahkan," sambungnya.

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab juga menyampaikan protes serupa bahwa kinerja Garuda pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sangat buruk.

Bahkan, pada pekan pertama fase pemulangan jemaah haji, lebih 50% penerbangan mengalami keterlambatan. 

Dari 52 kloter, sebanyak 38 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami keterlambatan.

"Pada pekan kedua pemulangan, total sudah ada 155 kloter jemaah haji Indonesia yang sudah diterbangkan Garuda Indonesia ke Tanah Air. Dari 155 kloter, ada 75 kloter yang mengalami keterlambatan atau 48,39%," ucapnya.


Berita Terkini