Nasional

Mengapa Mencari Pekerjaan di Era Sekarang Itu Sulit?

Mengapa Mencari Pekerjaan di Era Sekarang Itu Sulit?
Mengapa Mencari Pekerjaan di Era Sekarang Itu Sulit?

PASUNDAN EKSPRES- Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020, Gen Z, yang lahir antara 1997 dan 2012, mencapai sekitar 74,93 juta jiwa atau 27,94% dari total populasi Indonesia.

Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia diuntungkan oleh bonus demografi, di mana banyak warga produktif berusia 15-65 tahun masih aktif bekerja.

Namun, kesempatan ini bisa jadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik, terutama terkait tantangan yang dihadapi Gen Z dalam dunia kerja yang kian kompleks.

Kesenjangan Keterampilan

Salah satu tantangan utama Gen Z dalam mencari pekerjaan adalah kesenjangan keterampilan.

Banyak dari mereka yang lulus dari sekolah atau universitas dengan pengetahuan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

Misalnya, dunia pendidikan lebih fokus pada teori, sementara dunia kerja membutuhkan keterampilan teknis seperti coding, digital marketing, atau analisis data.

Akibatnya, lulusan dengan ijazah tinggi tetap kesulitan mendapatkan pekerjaan karena skill mereka tidak sesuai dengan tuntutan perusahaan.

Disrupsi Teknologi

Disrupsi teknologi juga menjadi faktor besar yang memengaruhi dunia kerja.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, banyak pekerjaan yang dulu dikerjakan manusia kini digantikan oleh mesin atau software.

Di pabrik, robot otomatis mengerjakan tugas produksi dengan lebih cepat dan efisien, sedangkan di sektor jasa, seperti kasir atau administrasi, otomatisasi juga mulai mengambil alih.

Hal ini menyebabkan Gen Z harus belajar keterampilan baru yang tidak bisa digantikan oleh mesin, agar tetap relevan di pasar kerja.

Ekspektasi Tinggi, Peluang Terbatas

Gen Z sering kali memiliki ekspektasi tinggi terhadap pekerjaan impian mereka mulai dari gaji besar, work-life balance yang baik, hingga lingkungan kerja yang fleksibel.

Namun, kenyataannya, banyak pekerjaan entry-level tidak bisa memenuhi semua ekspektasi tersebut.

Jumlah lapangan kerja di sektor yang mereka minati, seperti industri kreatif atau startup, juga terbatas, sehingga persaingan semakin ketat.

Persaingan Ketat

Dengan semakin banyaknya lulusan setiap tahun, jumlah pencari kerja terus meningkat.

Sayangnya, peluang kerja yang tersedia tidak bertambah secepat jumlah lulusan.

Persaingan menjadi semakin ketat, dan Gen Z harus bersaing tidak hanya dengan teman seangkatan, tapi juga dengan angkatan sebelumnya yang masih mencari pekerjaan.

Menghadapi semua tantangan ini, Gen Z perlu adaptif dan siap terus belajar.

Memperbarui keterampilan digital, menyesuaikan ekspektasi terhadap dunia kerja, dan terbuka terhadap peluang yang ada bisa membantu mereka bertahan di era yang penuh disrupsi ini.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua