Gelombang Panas Melanda Asia, Permintaan Batu Bara Nasional Melonjak Tajam

Gelombang Panas Melanda Asia, Permintaan Batu Bara Nasional Melonjak Tajam

Gelombang Panas Melanda Asia, Permintaan Batu Bara Nasional Melonjak Tajam

PASUNDAN EKSPRES- Dalam beberapa minggu terakhir, negara-negara di Asia seperti India, Bangladesh, Tiongkok, dan kawasan ASEAN mengalami gelombang panas ekstrem.

Suhu di berbagai wilayah tersebut melonjak lebih dari 40 derajat Celcius, dengan Myanmar mencatat suhu tertinggi hingga 48,2 derajat Celcius. Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam 56 tahun terakhir.

Kondisi ekstrem ini memicu lonjakan permintaan listrik untuk pendingin ruangan, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan batu bara sebagai sumber energi.

Data terbaru menunjukkan ekspor batu bara Indonesia mengalami peningkatan signifikan, dari Rp40,8 triliun pada Maret menjadi Rp41,5 triliun pada April 2024.

BACA JUGA: Tekan Banjir Cidawolong, DBMPR Jabar Janji Realisasikan Pembangunan Jembatan dan Jalan Tahun Depan

India tercatat sebagai importir terbesar batu bara Indonesia, dengan nilai impor mencapai Rp10,5 triliun pada bulan April.

Selain India, negara-negara seperti Filipina, Malaysia, dan Vietnam juga menunjukkan pertumbuhan impor batu bara yang signifikan selama bulan April.

Meskipun gelombang panas masih berlanjut di ASEAN, ekspor batu bara Indonesia tetap berjalan lancar.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia mengonfirmasi bahwa iklim di Indonesia sendiri masih aman dari dampak gelombang panas tersebut.

BACA JUGA: Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada 6 Juni 2025

Peningkatan permintaan batu bara di Asia diperkirakan akan terus berlanjut selama kondisi panas ekstrem ini belum mereda, menjadikan Indonesia sebagai pemasok utama yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan energi di kawasan tersebut.


Berita Terkini

Kang Marbawi.

Pojokan 254: 1 Juni 2025

14 jam yang lalu