PASUNDAN EKSPRES - Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, kini tengah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dengan total panjang 37,05 km, proyek ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam meningkatkan konektivitas infrastruktur antara Pelabuhan Patimban dan kawasan industri utama di Jawa Barat. Dalam proyek ini, pemerintah mengerjakan sepanjang 22,94 km, sementara sisa 14,11 km menjadi tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Pengerjaan tol ini dibagi menjadi beberapa segmen atau paket. Bagian yang ditangani oleh pemerintah terbagi menjadi empat paket utama: Paket I sepanjang 7,69 km, Paket II sepanjang 6,2 km, Paket III sepanjang 5,5 km, dan Paket IV sepanjang 3,55 km. Setiap paket tersebut dirancang untuk mempercepat penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Saat ini, Paket IV telah memasuki tahap pekerjaan struktur, yang mencakup pembangunan bore pile, spun pile, footing, serta kolom. Proses ini sangat krusial karena menjadi fondasi bagi kekuatan dan stabilitas jalan tol. Selain itu, pekerjaan tanah seperti penggalian dan pemadatan material khusus juga sedang dilakukan untuk memastikan kualitas dan daya tahan jalan. Sementara itu, Paket I, II, dan III masih fokus pada pembersihan lahan dan pekerjaan awal struktur, yang meliputi persiapan tanah dan fondasi.
Menurut Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (Satker PJBH) Provinsi Jawa Barat, Yuanita Kiki Sani, segmen yang dikerjakan oleh BUJT dari Junction (JC) Cipeundeuy hingga Simpang Susun (SS) Pasir Bungur masih dalam tahap pembebasan lahan. Ini merupakan tahap awal yang penting sebelum pembangunan fisik dapat dimulai. Sementara itu, segmen yang menjadi tanggung jawab pemerintah, dari SS Pasir Bungur hingga Patimban, telah mencapai progres konstruksi sebesar 23,25 persen.
"Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan konektivitas dan kelancaran arus logistik, tetapi juga akan mendorong ekspor dari kawasan industri utama seperti Cikarang, Cibitung, dan Karawang," kata Yuanita. Ia juga menambahkan bahwa proyek ini akan sangat mendukung pengembangan wilayah di Kabupaten Subang dan sekitarnya, dengan memberikan akses yang lebih baik dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.
Proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang didukung oleh investasi sebesar Rp 5,02 triliun, dengan masa konsesi selama 50 tahun. Jalan tol ini nantinya akan terhubung dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Junction Cipeundeuy, KM 89+475, sehingga memperluas jangkauan infrastruktur dan mempermudah distribusi logistik di seluruh wilayah.
Dengan target penyelesaian pada tahun 2025, Jalan Tol Akses Patimban diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam distribusi logistik, khususnya untuk industri yang sangat bergantung pada Pelabuhan Patimban. Selain itu, proyek ini juga akan memperkuat daya saing kawasan industri di Jawa Barat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Peningkatan aksesibilitas ini diharapkan akan membawa dampak positif jangka panjang, baik dari segi ekonomi maupun sosial, bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Proyek ini menandai langkah maju dalam upaya pemerintah meningkatkan konektivitas nasional dan memperkuat infrastruktur logistik. Masyarakat diharapkan akan merasakan manfaat dari peningkatan kualitas akses dan layanan transportasi yang lebih baik setelah rampungnya proyek ini. Dengan berbagai perkembangan yang terjadi, Tol Akses Patimban siap menjadi penghubung vital antara pusat-pusat industri dan pelabuhan utama, menjadikannya salah satu motor penggerak ekonomi baru di wilayah Jawa Barat.