PASUNDAN EKSPRES- Selama puluhan tahun, Banten telah dikenal sebagai sarang dinasti politik yang kuat, tempat praktik korupsi oleh elit pemerintah sudah menjadi hal biasa.
Setiap kali Pilkada tiba, provinsi ini berubah menjadi ajang pertarungan sengit antar dinasti politik yang berusaha mempertahankan atau bahkan memperluas kekuasaan mereka.
Banten memang dikenal sebagai pusat dari dinasti politik yang sudah mengakar dalam kehidupan masyarakatnya.
Menariknya, meskipun banyak yang sadar akan dampak negatif dari praktek ini, tetap saja budaya ini masih langgeng hingga sekarang.
Beberapa netizen menyebutkan bahwa fenomena ini sudah menjadi seperti candu bagi masyarakat Banten mereka tahu buruknya, tapi tetap dibiarkan berlanjut.
Sebagian pihak berpendapat bahwa istilah "nepotisme" lebih tepat digunakan untuk menggambarkan situasi ini daripada "dinasti politik."
Mereka menganggap bahwa budaya nepotisme ini tidak hanya terjadi di lingkup pemerintahan, tetapi juga menyebar ke berbagai tingkatan dalam birokrasi, organisasi, dan sektor swasta.
Menjelang Pilkada 2024, setidaknya ada tiga dinasti politik besar yang siap bertarung untuk merebut suara dan mempertahankan kekuasaan mereka di Banten.
Persaingan ini tentu akan menjadi sorotan, mengingat betapa pentingnya Banten sebagai medan pertempuran politik di Indonesia.